ERA.id - Pemerintah Jepang melayangkan protes keras kepada Rusia setelah melarang 13 eksekutif bisnis masuk ke wilayah Moskow. Jepang menolak pembatasan itu dan menyebut tindakan itu tidak bisa diterima.
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan oleh Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan keputusan Rusia membatasi kegiatan perusahaan Jepang tidak dapat diterima.
"Keputusan yang diumumkan oleh Rusia akan membatasi kegiatan perusahaan Jepang yang sah dan itu sama sekali tidak dapat diterima," kata Hayashi, dikutip Kyodo News, Rabu (24/7/2024).
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia menerbitkan daftar 13 eksekutif Jepang yang akan dilarang masuk Moskow secara permanen. Keputusan itu sebagai tindakan balasan atas pembatasan yang dilakukan Tokyo terhadap Moskow.
"Sebagai bagian dari tindakan pembalasan terhadap aktivitas sanksi Jepang yang sedang berlangsung terhadap negara kami sehubungan dengan operasi militer khusus, sebuah keputusan telah dibuat untuk melarang tanpa batas waktu warga negara Jepang berikut ini memasuki Federasi Rusia," kata kementerian itu.
Belasan eksekutif itu termasuk Presiden Badan Kerjasama Internasional Jepang Tanaka Akihiko, Ketua Dewan Direksi Toyota Motor Corporation Akio Toyoda, pendiri perusahaan Rakuten Hiroshi Mikitani.
Selain itu, yang juga masuk dalam daftar sanksi adalah anggota komunitas bisnis Jepang lainnya, termasuk Presiden Shinsei Bussan Seigo Iwamatsu, Presiden Toray Industries Mitsuo Ohya, dan lainnya.