ERA.id - Pemerintah Iran mengungkapkan tidak ingin memperpanjang eskalasi regional menyusul kematian tamunya, Ismail Haniyeh, beberapa waktu lalu. Namun Iran menekankan perlu menghukum Israel atas tindakannya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan Iran berusaha untuk membangun stabilitas di kawasan dan mencegah eskalasi terus berlanjut. Tetapi Nasser menekankan Iran akan menghukum Israel atas semua tindakannya.
"Iran berusaha membangun stabilitas di kawasan, tetapi ini hanya akan terjadi dengan menghukum agresor dan menciptakan pencegahan terhadap petualangan rezim Zionis (Israel)," katanya, dikutip Reuters, Selasa (6/8/2024).
Kanaani juga menambahkan bahwa tindakan Teheran tidak dapat dihindari apabila ingin membalas Israel. Dia juga meminta Amerika Serikat untuk berhenti mendukung Israel.
Kementerian luar negeri Iran memanggil duta besar dan kepala misi yang tinggal di Teheran untuk bertemu dengan penjabat Menteri Luar Negeri Ali Bagheri Kani pada hari Senin untuk menegaskan kembali keinginan Iran untuk menanggapi Israel.
"Pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam akan diadakan pada hari Rabu atas permintaan Iran untuk membahas pembunuhan Haniyeh dan tanggapan Iran," kata Kanaani.
Teheran dan kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran seperti Hamas dan Hizbullah menuduh Israel membunuh Haniyeh pada tanggal 31 Juli di ibu kota Iran. Kematiannya merupakan salah satu dari serangkaian pembunuhan tokoh senior Hamas saat perang di Gaza antara Hamas dan Israel mendekati bulan ke-11.
Namun sampai dengan saat ini, Israel belum membantah atau mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Sementara Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam Hossein Salami menekankan bahwa Israel akan menerima hukuman pada waktu yang tepat.