ERA.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak dengan tegas usulan Presiden AS Donald Trump soal peran Rusia dalam menengahi krisis antara Israel dan Iran. Macron menyebut Rusia tidak punya kredibilitas untuk hal tersebut.
"Saya tidak percaya bahwa Rusia, yang sekarang terlibat dalam konflik berintensitas tinggi dan telah memutuskan untuk tidak menghormati Piagam PBB selama beberapa tahun ini, dapat menjadi penengah," kata Macron, dikutip Reuters, Senin (16/6/2025).
Di samping penolakan tegasnya, Macron juga menekankan bahwa Prancis tidak terlibat dalam serangan Israel ke Iran.
Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa ia terbuka terhadap Putin, untuk menjadi penengah antara Israel dan Iran. Hal ini disampaikan setelah Putin melakukan panggilan telepon dengan Trump.
"Vladimir Putin, sambil mengecam operasi militer Israel terhadap Iran, menyampaikan kekhawatiran serius atas potensi eskalasi konflik yang bisa berdampak tak terduga bagi situasi di seluruh kawasan Timur Tengah," kata penasihat Kremlin, Yuri Ushakov.
Pemimpin Rusia itu juga memberi tahu Trump tentang pembicaraannya dengan pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
"Presiden Rusia mengatakan bahwa sebelum eskalasi saat ini terjadi, pihak kami telah mengusulkan langkah-langkah konkret untuk mencari kesepakatan yang saling dapat diterima dalam proses negosiasi yang sedang berlangsung antara perwakilan Amerika Serikat dan Iran terkait program nuklir Iran," jelas Ushakov.
Pejabat Kremlin itu menambahkan bahwa kedua pemimpin tidak menutup kemungkinan untuk kembali ke meja perundingan guna membahas program nuklir Iran.