Tuduh WhatsApp Jadi Mata-Mata Pengedar Narkoba di Kolombia, Presiden Maduro Minta Warga Beralih ke Telegram

| 08 Aug 2024 18:24
Tuduh WhatsApp Jadi Mata-Mata Pengedar Narkoba di Kolombia, Presiden Maduro Minta Warga Beralih ke Telegram
Nicolas Maduro (X/nicolasmaduro)

ERA.id - Presiden Venezuela Nicola Maduro menuduh aplikasi WhatsApp telah melakukan mata-mata kepada pengedar narkoba di Kolombia. Maduro meminta warganya untuk beralih dari WhatsApp ke Telegram.

Selama pertemuan dengan perwakilan sektor perikanan dan pertanian di Istana Kepresidenan Miraflores di Caracas, Maduro mengomentari isu-isu terkini termasuk tuduhan terhadap WhatsApp. Aplikasi pesan itu disebut melakukan mata-mata selama berbulan-bulan.

"WhatsApp memberikan daftar yang dimilikinya di Venezuela kepada pengedar narkoba Kolombia dan mereka melakukan pekerjaan mata-mata selama berbulan-bulan," katanya, dikutip Anadolu, Kamis (8/8/2024).

Maduro mencatat jejaring sosial tersebut membawa dampak perang psikologis kepada para pengguna. Aplikasi itu, kata Maduro, mengancam para pemimpin sosial, aparat keamanan, publik figur, dan atlet yang tidak mendukung kudeta dan kekerasan.

Dalam pernyataannya itu, Maduro pun merekomendasikan kepada masyarakat untuk meninggalkan WhatsApp dan beralih ke WeChat dan Telegram.

"Saya meminta orang-orang untuk secara sukarela meninggalkan WhatsApp dan beralih ke jaringan lain," imbuhnya.

Lalu, Maduro juga menyebutkan bahwa meskipun embargo ekonomi yang tidak adil dan kesulitan yang dijatuhkan pada Venezuela, mereka telah mencapai keberhasilan yang ajaib dalam produksi pertanian.

Maduro sebelumnya menuduh individu sayap kanan di negara itu mencoba melakukan kudeta terhadap lembaga konstitusional Venezuela. Beberapa kelompok itu menurut Maduro menyebarkan kekerasan dan kebencian melalui WhatsApp, yang juga menjadi alasannya untuk menghapus aplikasi tersebut.

Rekomendasi