ERA.id - Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengadakan pembicaraan serius dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas setelah tiba di Moskow. Konflik Timur Tengah akan menjadi pembahasan utama dua petinggi negara itu.
Menurut laporan TASS, Putin dan Abbas akan membahas isu-isu mendesak terutama situasi Timur Tengah yang meningkat atas aeskalasi konflir Israel-Palestina. Mereka juga akan membahas soal kerja sama bilateral antar dua negara.
Duta Besar Palestina untuk Moskow Abdel Hafiz Nofal mengatakan sebelumnya bahwa konflik Palestina-Israel akan menjadi subjek utama diskusi.
"Secara khusus, direncanakan untuk membahas peran Rusia dan apa yang dapat dilakukan," katanya.
Nofal juga menambahkan bahwa situasi di Palestina sangat sulit, sementara Rusia adalah negara yang dekat dan kedua belah pihak membutuhkan konsultasi.
Sebelumnya para pemimpin kedua negara bertemu pada Oktober 2022 di Astana dan juga membahas masalah penyelesaian Palestina-Israel. Putin mengatakan saat itu bahwa posisi Moskow mengenai masalah tersebut didasarkan pada keputusan PBB dan tidak akan berubah.
Ketegangan yang meningkat di Timur Tengah ini juga terjadi setelah kematian kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli di Teheran, Iran. Sejak saat itu, Iran dan Hamas berjanji akan membalas tindakan Israel atas pembunuhan itu, meskipun Israel belum mengaku bertanggung jawab atau membantah hal tersebut.
Selain itu, kematian komandan militer tertinggi Hizbullah Fuad SHukr di Beirut juga turut meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah. Iran, Hamas, dan Hizbullah sepakat bahwa Israel harus bertanggung jawab dan bersiap untuk mendapat balasan.
Kematian Haniyeh juga disebut bisa memengaruhi pembicaraan tentang pembebasan sandera Israel di Jalur Gaza.