ERA.id - Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan pembentukan dua negara berdaulat akan menjamin perdamaian jangka panjang di Timur Tengah. Abbas mendesak Israel untuk menyetujui solusi dua negara bila ingin hidup tenang.
"Jaminan untuk mencapai stabilitas dan keamanan di Timur Tengah adalah pelaksanaan keputusan pembentukan dua negara, berdasarkan hukum internasional, penarikan Israel dari wilayah Palestina, yang diduduki sejak 1967, dengan ibu kota Yarusalem Timur di sana," kata Abbas, dilansir TASS, Selasa (13/8/2024).
Lalu, kata Abbas, situasi yang terjadi saat ini adalah pemerintah ekstremis Israel tidak percaya pada perdamaian. Israel justru mendorong situasi di Timur Tengah menjadi lebih tegang.
Ketegangan itu, kata Abbas, dibuktikan dengan berlanjutnya pembantaian, genosida, dan pembersihan etnis oleh militer Israel di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yarusalem. Abbas menekankan bila Israel ingin hidup damai, pihaknya harus menyetujui solusi dua negara sesuai dengan hukum internasional.
"Jika Israel ingin hidup aman dan damai dengan negara-negara tetangganya sebagai negara yang normal dan cinta damai, Israel harus menyetujui penerapan solusi dua negara yang didasarkan pada kerangka hukum internasional, termasuk Prakarsa Perdamaian Arab," tegasnya.
Mahmoud Abbas akan melakukan kunjungan ke Rusia pada 12-14 Agustus 2024 dan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Abbas dijadwalkan bertemu Putin pada Selasa (13/8).