ERA.id - Israel memperkuat pasukan militernya di Lebanon usai serangkaian serangan rudal yang diluncurkan oleh Iran. Penambahan pasukan ini termasuk unit lapis baja dalam operasi darat di Lebanon selatan.
Penambahan pasukan infanteri dan lapis baja dari Divisi ke-36, termasuk Brigade Golani, Brigade Lapis Baja ke-188, dan Brigade Infanteri ke-6. Pasukan yang dikerahkan ini menunjukkan bahwa operasi tersebut telah melampaui serangan komando terbatas, demikian dilaporkan Reuters, Rabu (2/10/2024).
Operasi darat di Lebanon, kata militer, sebagian besar ditujukan untuk menghancurkan terowongan dan infrastruktur lain di perbatasan. Militer juga menekankan tidak memiliki rencana untuk operasi lebih luas yang menargetkan Beirut atau kota-kota besar di Lebanon selatan.
Iran sebelumnya mengatakan serangan pada Selasa (1/10) semata-mata ditujukan pada fasilitas militer Israel. Serangan itu sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah; Hassan Nasrallah, dan petinggi Hamas; Ismail Haniyeh.
"Tindakan kami akan dihentikan kecuali rezim Israel memutuskan untuk melakukan pembalasan lebih lanjut. Dalam skenario itu, respons kami akan lebih kuat dan lebih dahsyat," kata Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi dalam sebuah posting di X.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah bersumpah untuk membalas serangan itu dengan mengatakan bahwa Iran akan membayar mahal atas tindakannya.