ERA.id - Seorang pembelot Korea Utara ditangkap oleh kepolisian setelah gagal dalam upaya kembali ke negaranya yang terisolasi. Pemuda yang kabur dengan bus curian mengaku merindukan keluarganya yang masih berada di Korea Utara.
Polisi provinsi Gyeonggi Bukbu berhasil menggagalkan pembelot Korea Utara itu untuk kembali ke negara asalnya yang terisolasi. Pelaku yang melarikan diri ke Selatan pada tahun 2011 itu menaiki bus curian dan menabrak barikade di sebuah jembatan di selatan zona demiliterisasi (DMZ).
"Ia hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit sebagai pekerja konstruksi dan merindukan keluarganya yang masih berada di Utara," kata seorang penyidik kepada AFP, Kamis (3/10/2024).
Penyidik menambahkan pihak kepolisian sedang mempertimbangkan untuk mendakwa tersangka, yang berusia 30-an, dengan tuduhan pencurian dan melanggar undang-undang keamanan nasional.
Aksi pembelotan dari Korea Selatan ke Utara umumnya jarang sekali terjadi. Biasanya, para pembelot menuju ke arah yang berlawanan, melalui Tiongkok setelah menyeberangi Sungai Yalu, yang memisahkannya dari Korea Utara.
Sejak Perang Korea tahun 1950 hingga 1953, lebih dari 34.000 warga Korea Utara telah membelot ke Korea Selatan. Namun dalam beberapa kasus, beberapa pembelot memutuskan untuk kembali ke negaranya yang terisolasi.
Seorang mantan pembelot Korea Utara yang bekerja sebagai petugas kebersihan berhasil kembali ke Korea Utara dengan menyeberangi DMZ timur pada Januari 2022.
Menurut data Kementerian Unifikasi di Seoul, antara tahun 2012 dan 2021, 31 pembelot kembali ke Korea Utara.