Lintasi Laut Kuning, Seorang Warga Korea Utara Memutuskan Membelot ke Korea Selatan

| 09 Aug 2024 12:10
Lintasi Laut Kuning, Seorang Warga Korea Utara Memutuskan Membelot ke Korea Selatan
Pembelot Korea Utara (Dok. Yonhap News)

ERA.id - Seorang warga negara Korea Utara membelot ke Korea Selatan dengan menyeberangi perairan netral antar kedua Korea. Dia tiba di Korea Selatan dengan berjalan kaki saat air mulai surut.

Sumber dari militer Korea Selatan mengatakan pembelot dari Korea Utara itu tiba di Pulau Gyodong Korea Selatan di lepas pantai barat pada Kamis (8/8/2024) pagi waktu setempat. Dia mengaku berniat untuk membelot ke Korea Selatan.

"Orang tersebut tiba di pulau itu dengan berjalan kaki ketika air surut," kata sumber itu, dikutip Yonhap News, Jumat (9/8/2024).

Kesaksian itu juga menambahkan bahwa dua pembelot awalnya terlihat, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa salah satu dari mereka mungkin gagal menyeberangi perbatasan.

Terkait kabar tersebut, Menteri Pertahanan Shin Won-sik akan menggelar penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas terkait. Shin menyebut pembelotan itu sebagai operasi yang berhasil, dengan catatan otoritas Korea Selatan sudah melacak pembelotan itu dari titik keberangkatan.

Di sisi lain, Kepala Staf Gabungan mengatakan otoritas terkait sedang menyelidiki rinicannya, termasuk bagaimana pembelotan itu terjadi.

Namun laporan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi mengatakan tidak ada pergerakan signifikan oleh militer Korea Utara yang terdeteksi.

Insiden ini adalah pertama kalinya dalam 15 bulan sejak seorang Korea Utara membelot ke Korea Selatan melalui Laut Kuning.

Pembelotan hari Kamis terjadi sekitar 10 bulan setelah sekelompok warga Korea Utara, yang terdiri dari tiga wanita dan satu pria, menyeberangi perbatasan maritim timur antar-Korea dengan perahu kayu pada bulan Oktober 2023.

Masuknya pembelot Korea Utara terus berlanjut di tengah kekurangan pangan kronis dan penindasan politik yang keras di Korea Utara. Pada paruh pertama tahun ini, jumlah pembelot Korea Utara yang tiba di Korea Selatan mencapai 105, sedikit meningkat dari 99 tahun sebelumnya.

Pyongyang memperlakukan pembelotan sebagai kejahatan serius dan diyakini memberikan hukuman berat kepada pelanggar, keluarga mereka, dan bahkan orang-orang yang terkait erat dengan insiden tersebut.

Rekomendasi