ERA.id - Sebuah penerbangan Jeju Air yang lepas landas dari Bandara Internasional Gimpo dengan tujuan Jeju terpaksa kembali ke bandara. Penerbangan terpaksa kembali karena mendeteksi masalah pada roda pendaratan tak lama setelah lepas landas.
Penerbangan Jeju Air 7C101 tujuan Jeju itu berangkat dari Bandara Internasional Gimpo pada pukul 06.37 pagi waktu setempat. Tetapi tak lama setelah lepas landas, pilot mendeteksi adanya masalah pada bagian roda pendaratan.
"Maskapai penerbangan memberi tahu 161 penumpang tentang kerusakan mekanis yang disebabkan oleh masalah roda pendaratan dan kemudian mengembalikan penerbangan ke Gimpo pada pukul 7:25 pagi," kata seorang sumber di industri, dikutip Yonhap News, Senin (30/12/2024).
Meski demikian, Jeju Air berencana untuk melanjutkan operasi setelah beralih ke pesawat pengganti.
Masalah pada roda pendaratan ini terjadi dalam waktu yang berdekatan usai kecelakaan Jeju Air dengan model yang sama pada Minggu (29/12). Padahal roda pendaratan menjadi perangkat penting yang terkait langsung dengan keselamatan penerbangan.
Selain itu, roda pesawat juga memastikan lepas landas dan pendaratan yang aman sekaligus mengurangi dampak selama pendaratan darurat.
Pada Minggu (29/12), pesawat Jeju Air dengan nomor 7C2216 tiba dari ibu kota Thailand, Bangkok, dengan membawa 175 penumpang dan enam awak di dalamnya. Pesawat itu mendarat dengan posisi terbalik dan tergelincir dari ujung landasan pacu sebelum akhirnya menghantam dinding di Bandara Internasional Muan.
Insiden itu diyakini bahwa ketiga roda pendaratan tidak berfungsi dengan baik.
Pesawat yang terlibat dalam penerbangan kembali adalah Boeing B737-800, model yang sama dengan yang terlibat dalam bencana hari sebelumnya. Jeju Air mengoperasikan 39 model ini dari armadanya yang berjumlah 41 pesawat.