Tim Editor
ERA.id - Kongres Amerika Serikat mengesahkan kemenangan pemilihan Presiden terpilih dari Partai Republik, Donald Trump, Senin (6/1) waktu setempat. Pengesahan itu dipimpin langsung oleh Wakil Presiden AS Kamala Harris, sekaligus rival Trump selama pemilu.
Kamala memimpin pengesahan kemenangan Trump, yang juga menjadi rivalnya selama pemilihan presiden tahun lalu. Kamala yang berperan sebagai presiden Senat tersenyum lebar saat menyerahkan sertifikat suara elektoral setiap negara bagian untuk Trump dan dirinya sendiri.
"Hari ini jelas merupakan hari yang sangat penting, dan ini tentang apa yang seharusnya menjadi norma dan apa yang seharusnya dapat diterima begitu saja oleh rakyat Amerika, yaitu bahwa salah satu pilar terpenting demokrasi kita adalah akan adanya peralihan kekuasaan secara damai," kata Kamala Harris di gedung Capitol, dikutip Reuters, Selasa (7/1/2025).
"Saya sangat yakin bahwa demokrasi Amerika hanya sekuat kemauan kita untuk memperjuangkannya," tambahnya.
Dalam pengesahan akhir, Trump memenangkan 312 suara Electoral Collage dibandingkan dengan 226 suara untuk Kamala Harris. Ketika Kamala menyebutkan perolehan suara, sejumlah anggota yang hadir langsung memberikan tepuk tangan meriah.
Di sisi lain, Kamala terlihat tersenyum sambil sesekali menganggukan kepalanya. Sementara JD Vance, Wakil Presiden Terpilih AS juga terlihat hadir selama pengesahan kemenangan itu.
Menjelang pelantikan Donald Trump pada 20 Januari mendatang, keamanan di dalam dan luar Capitol ditingkatkan. Area Capitol dikelilingi oleh pagar logam ratusan meter dari Gedung Capitaol AS, dan hanya bisa diakses melalui pos pemeriksaan yang dijaga oleh petugas kepolisian.
Konvoi kendaraan polisi kulit hitam terlihat, dipimpin oleh pusat komando mobil polisi Baltimore 10 roda. Bala bantuan Departemen Kepolisian New York juga berpatroli di area tersebut.
Sementara untuk area dalam, tim tambahan petugas Polisi Capitol AS berseragam memeriksa tanda pengenal di tempat-tempat masuk, termasuk pintu dan terowongan bawah tanah menuju ruang DPR dan Senat.
