Qatar Tanggapi Sinis Permintaan Trump Soal Pemindahan Warga Palestina, Tetap Desak Solusi Dua Negara

| 29 Jan 2025 07:30
Qatar Tanggapi Sinis Permintaan Trump Soal Pemindahan Warga Palestina, Tetap Desak Solusi Dua Negara
Qatar dukung solusi dua negara (Era.id/Luthfia)

ERA.id - Qatar menegaskan kembali dukungan untuk solusi dua negara dalam mengatasi perang di Gaza. Dukungan ini menyusul seruan Presiden AS yang meminta pemindahan warga Palestina dari Gaza ke Mesir atau Yordania untuk kedua kalinya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari menyatakan kembali dengan tegas dukungan terhadap Palestina. Qatar menekankan solusi dua negara menjadi satu-satunya jalan perdamaian.

"Posisi kami selalu jelas mengenai perlunya rakyat Palestina menerima hak-hak mereka, dan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya jalan ke depan," katanya, dikutip AFP, Rabu (29/1/2025).

Ansari menekankan pihak Qatar tidak sependapat dengan semua sekutu dalam banyak hal, terutama Amerika Serikat. Namun pihaknya meyakini akan tetap bekerja sama dan memastikan kebijakan bersama tercapai.

"Kami tidak sependapat dalam banyak hal dengan semua sekutu kami, tidak hanya Amerika Serikat, tetapi kami bekerja sama sangat erat dengan mereka untuk memastikan bahwa kami merumuskan kebijakan bersama," tuturnya.

Qatar, AS, dan Mesir menjadi mediator gencatan senjata di Gaza yang menghasilkan kesepakatan pembebasan sandera dengan pertukaran tahanan. Kesepakatan ini menghentikan lebih dari 15 bulan pertempuran yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel.

Namun sejak Trump dilantik sebagai Presiden AS, pemimpin negara itu sudah dua kali menyerukan keinginannya untuk memindahkan warga Gaza ke negara lain, termasuk Indonesia yang menjadi wacana pemindahan.

Pemindahan warga Gaza itu dikatakan Trump demi membuat mereka tinggal di wilayah tanpa gangguan, revolusi, dan kekerasan.

Lebih lanjut, Ansari mengatakan Qatar masih terus berdiskusi dengan utusan khusus Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dalam menangani isu-isu regional secara keseluruhan.

"Kami telah bekerja sama sangat erat dengan pemerintahan Trump terkait isu-isu regional secara keseluruhan, termasuk isu Palestina," pungkasnya.

Rekomendasi