ERA.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan efisiensi anggaran tidak akan memengaruhi kinerja kementerian dalam melindungi WNI di luar negeri. Kemlu RI menekankan perlindungan WNI di luar negeri tetap menjadi prioritas.
Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir alias Tata memastikan efisiensi anggaran di Kementerian Luar Negeri RI tidak akan memengaruhi kinerja dalam melindungi WNI di luar negeri.
"Sebenarnya ini untuk meningkatkan efisiensi. Kementerian Luar Negeri menganggap ini sebagai kesempatan untuk melihat bagaimana kita bisa meningkatkan efisiensi dalam berbagai pelaksanaan tugas termasuk dalam penanganan kasus-kasus melindungi WNI," kata Wamenlu Tata ditemui di Kantin Diplomasi Kemlu RI, Kamis (13/2/2025).
Selain memastikan perlindungan WNI di luar negeri, Wamenlu Tata juga menekankan Kementerian Luar Negeri RI bisa mendapat kucuran dana tambahan bila ada situasi yang bersifat mendesak, salah satunya evakuasi WNI dari wilayah konflik.
"Ketika ada kasus atau konflik namun kami tidak memiliki dana, kami dapat menerima tambahan anggaran untuk menyelesaikan isu tersebut," tegasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI Dave Laskono menyetujui efisiensi anggaran di Kementerian Luar Negeri RI tahun 2025 sebesar Rp2.032.000.137.571 dari total pagu alokasi Rp9.896.588.491.000. Persetujuan ini disampaikan Dave dalam rapat bersama Kemlu RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
"Komisi I DPR RI menyetujui efisiensi anggaran Kementerian Luar Negeri RI tahun anggaran 2025 sebesar Rp2.032.000.137.571 atau sebesar 20,53 persen dari total pagu alokasi sebesar Rp9.896.588.491.000 sehingga pagu alokasi setelah efisiensi sebesar Rp7.864.450.920.000," kata Dave.
Efisiensi anggaran Kemlu RI itu pun mencakup beberapa program yang terdiri atas program dukungan manajemen sebesar Rp6.552.920.411.000, penegakan kedaulatan serta hukum dan perjanjian internasional Rp10.852.397.000.
Kemudian perlindungan WNI di luar negeri serta pelayanan publik Rp223.737.941.000, peran dan kepemimpinan Indonesia di bidang kerja sama multilateral sebesar Rp493.546.903.000, serta diplomasi dan kerja sama internasional Rp583.391.268.000.