ERA.id - Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan serangan udara India terhadap negara itu sebagai tindakan perang yang tidak beralasan dan terang-terangan. Pakistan juga bersiap akan membalas serangan India.
"Tindakan ini telah melanggar kedaulatan Pakistan dengan menggunakan senjata jarak jauh dan menargetkan penduduk sipil," demikian pernyataan Kemlu Pakistan, dikutip Reuters, Rabu (7/5/2025).
"Tindakan agresi tersebut juga telah menyebabkan ancaman serius terhadap lalu lintas udara komersial," tambahnya.
Pernyataan itu juga mengutuk keras tindakan India, yang menurut Pakistan merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap Piagam PBB.
"Pakistan berhak untuk menanggapi dengan tepat pada waktu dan tempat yang dipilihnya, sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB, dan sebagaimana diabadikan dalam hukum internasional," tegasnya.
Serangan rudal yang dikeluarkan India itu diklaim mengenai tiga lokasi di Pakistan. Dua lokasi lainnya yaitu Bahawalpur dan Muridke, di provinsi Punjab yang paling padat penduduknya di negara itu juga diserang.
Juru bicara militer Pakistan, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, mengatakan bahwa pihaknya menembak jatuh lima pesawat India.
Namun India tidak memberikan pernyataan atas klaim tersebut.
Dari foto-foto telah muncul yang menunjukkan bagian-bagian pesawat di Wuyan, dekat kota utama Srinagar di Kashmir yang dikelola India.
India menamakan operasinya yang menyerang Pakistan sebagai "Operasi Sindoor". Serangan ini diklaim sebagai balasan dari teror mematikan Pakistan di wilayah Kashmir pada 22 April lalu, yang menewaskan 26 orang.