ERA.id - Pemimpin Korea Utara murka setelah kecelakaan serius terjadi selama upacara peluncuran kapal perang terbaru, Kamis (22/5). Kim menyebut kecelakaan itu sebagai tindakan kriminal.
Menurut Kantor Berita Pusat Korea resmi (KCNA), peluncuran kapal perusak Angkatan Laut Korea Utara di pelabuhan timur laut Chongjin diwarnai insiden kecelakaan serius. Kim disebut murka akibat insiden itu.
"Kim Jong Un membuat penilaian tegas dengan mengatakan bahwa itu adalah kecelakaan serius dan tindakan kriminal yang disebabkan oleh kecerobohan, ketidakbertanggungjawaban, dan empirisme tidak ilmiah yang berada di luar batas kemungkinan dan tidak dapat ditoleransi," demikian laporan KCNA, Kamis (22/5/2025).
Kecelakaan serius itu menyebabkan kapal berbobot 5.000 ton itu hancur. Padahal kapal perusak itu merupakan kapal perang terbesar di Korea Utara untuk meningkatkan kekuatan angkatan lautnya.
Kim mengatakan kecelakaan tersebut menghancurkan martabat dan harga diri negara. Ia pun menyinggung bahwa pemulihan kapal bukan hanya masalah praktis tetapi masalah politik yang terkait dengan otoritas negara.
Pengungkapan kecelakaan kepada publik yang jarang terjadi ini menyusul laporan peluncuran kapal perusak lain dengan ukuran yang sama pada bulan April, yang juga dihadiri oleh Kim, di galangan kapal pantai barat Nampho.
Lebih lanjut, Kim Jong Un meminta para pejabat yang bertanggung jawab menangani hal ini segera diselidiki. Nasib mereka pun akan ditentukan dalam rapat pleno Komite Sentral Partai pekan depan.