ERA.id - Menteri Pendidikan Australia Jason Clare murka atas kasus pelecehan seksual di penitipan anak yang terjadi baru-baru ini. Clare mendesak penyusunan undang-undang baru untuk menarik dana di pusat penitipan anak yang tidak sesuai.
"Ini tentang memastikan bahwa, jika layanan tidak memenuhi standar, mereka tidak memenuhi standar keselamatan dan kualitas yang kami harapkan bahwa kami memiliki wewenang sebagai pemerintah untuk menghentikan pendanaan mereka," kata Clare, dikutip Reuters, Rabu (2/7/2025).
Clare mengatakan dia juga akan memeriksa reformasi sistem perizinan untuk bekerja dengan anak-anak. Hal ini dilakukan setelah polisi mengatakan pelaku pelecehan, Joshua Brown memegang izin yang sah pada saat ditangkap.
Di sisi lain, Perdana Menteri negara bagian Jacinta Allan mengatakan tuduhan memuakkan itu menicu beragam pertanyaan dan spekulasi tentang "Bagaimana pelanggaran semacam ini bisa terjadi di dalam pusat penitipan anak?"
"Negara bagian akan mempercepat perubahan nasional yang sedang dibahas, seperti mengadopsi daftar untuk pekerja penitipan anak dan larangan penggunaan perangkat pribadi di pusat penitipan anak mulai 26 September," kata Allan.
Bukan hanya itu saja, Allan menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas secepatnya untuk memperkuat keselamatan anak-anak di tempat penitipan.
"Pemerintah saya akan mengambil setiap tindakan yang mungkin, sesegera mungkin, untuk memperkuat standar keselamatan di tempat penitipan anak usia dini dan untuk menjaga anak-anak Victoria tetap aman," tambahnya.
Pemerintah juga akan mempertimbangkan untuk memasang kamera televisi sirkuit tertutup (CCTV) di pusat-pusat tersebut, tambahnya, selama peninjauan langkah-langkah keselamatan.
"Ini akan menjadi pekerjaan yang singkat dan tepat yang akan berfokus pada tindakan langsung yang dapat kita ambil," pungkasnya.
Sebelumnya, polisi Victoria menangkap Joshua Brown, mantan petugas daycare yang dituduh melakukan pelecehan seksual ke delapan anak. Ia didakwa atas lebih dari 70 tuduhan terkait kekerasan seksual.
Berdasarkan temuan awal, Brown melakukan kejatahannya dengan melecehkan anak berusia lima bulan hingga dua tahun.