Netanyahu Tuduh Hamas Ubah Usulan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

| 07 Jul 2025 10:55
Netanyahu Tuduh Hamas Ubah Usulan Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Benjamin Netanyahu (X/Netanyahu)

ERA.id - Israel menuduh Hamas membuat perubahan soal usulan gencatan senjata di Jalur Gaza. Usulan itu tidak dapat diterima oleh Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Hamas membuat perubahan yang tidak bisa diterima. 

"Perubahan yang ingin dilakukan Hamas dalam usulan Qatar disampaikan kepada kami tadi malam dan tidak dapat diterima oleh Israel," kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dikutip Anadolu, Senin (7/7/2025).

Netanyahu lantas mendesak agar pembebasan sandera sesuai usulan Qatar yang disetujui Israel segera dilakukan. 

"Berdasarkan penilaian situasi, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengarahkan agar undangan untuk perundingan jarak dekat diterima dan agar kontak untuk pengembalian sandera kami berdasarkan usulan Qatar yang telah disetujui Israel dilanjutkan," tegasnya.

Pernyataan itu menambahkan bahwa tim negosiasi akan berangkat Minggu ke Qatar untuk mengadakan perundingan.

Diketahui sebelumnya, Hamas mengatakan bahwa mereka telah menyampaikan tanggapannya kepada para mediator terkait usulan tersebut setelah menyelesaikan konsultasi internal dengan faksi dan pasukan Palestina.

Kelompok perlawanan Palestina menggambarkan tanggapan terhadap usulan tersebut sebagai positif dan menegaskan kesiapannya yang serius untuk segera memasuki putaran perundingan tentang mekanisme pelaksanaan usulan tersebut.

Tel Aviv memperkirakan ada 50 sandera, 20 di antaranya ditawan di Gaza. Lebih dari 10.400 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel, mengalami penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, yang mengakibatkan banyak kematian, menurut laporan media dan hak asasi manusia Palestina dan Israel.

Meskipun ada seruan internasional untuk gencatan senjata, Israel telah melancarkan perang genosida di Gaza, menewaskan lebih dari 57.300 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sejak Oktober 2023.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong itu

Rekomendasi