Iran Desak Israel dan AS Tanggung Jawab Soal Serang Fasilitas Nuklir, Ancam Bisa Buat Menderita

| 07 Jul 2025 12:55
Iran Desak Israel dan AS Tanggung Jawab Soal Serang Fasilitas Nuklir, Ancam Bisa Buat Menderita
Menlu Iran Abbas Araghchi (Dok. Istimewa)

ERA.id - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memperingatkan Israel dan Amerika Serikat untuk bertanggung jawab atas serangannya. Araghchi mengancam akan membuat Israel menderita.

Dalam pidatonya di KTT BRICS ke-17 di Rio de Janeiro, Brasil, Araghchi menekankan pentingnya meminta pertanggungjawaban Israel dan AS atas pelanggaran hukum internasional yang mereka lakukan, termasuk hak asasi manusia dan hukum humaniter.

"Konsekuensi dari perang agresi AS-Israel tidak akan terbatas pada satu negara saja, tetapi seluruh kawasan, dan sekitarnya, akan menderita," katanya dikutip Anadolu, Senin (7/7/2025).

Lalu, kata Araghchi, serangan AS dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran merupakan pelanggaran berat terhadap perjanjian non-proliferasi nuklir dan resolusi DK PBB 2231.

"Serangan AS-Israel terhadap fasilitas nuklir kami merupakan pelanggaran berat terhadap NPT (perjanjian nonproliferasi nuklir) dan resolusi DK PBB 2231 yang telah mendukung program nuklir damai Iran pada tahun 2015 melalui konsensus," tegasnya.

Terkait serangan AS dalam menghancurkan fasilitas nuklir Iran, diplomat tinggi itu membuktikan adanya keterlibatan penuh pemerintah AS dalam perang agresi dengan Israel.

"Keterlibatan AS selanjutnya dalam agresi ini dengan menargetkan instalasi nuklir damai Iran tidak menyisakan keraguan mengenai keterlibatan penuh pemerintah Amerika dalam perang agresi Israel terhadap Iran," ujarnya.

KTT BRICS ke-17 dibuka hari Minggu di Rio de Janeiro, yang mempertemukan para pemimpin dari negara-negara ekonomi berkembang utama untuk membicarakan keamanan global, reformasi tata kelola, dan memperkuat kerja sama di seluruh belahan bumi selatan.

Konflik antara Israel dan Iran meletus pada tanggal 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan udara terhadap lokasi militer, nuklir, dan sipil Iran, yang menewaskan sedikitnya 935 orang. Kementerian Kesehatan Iran mengatakan 5.332 orang terluka.

Teheran melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak balasan, yang menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang, menurut angka yang dirilis oleh Universitas Ibrani Yerusalem.

Konflik tersebut berakhir dengan gencatan senjata yang disponsori AS yang mulai berlaku pada tanggal 24 Juni.

Rekomendasi