ERA.id - Diindikasi melakukan goreng-menggoreng saham, perusahaan fotografi terkenal Kodak bakal diselidiki oleh otoritas perdagangan saham Amerika Serikat. Hal ini terjadi pasca Kodak mengumumkan kerja sama senilai 765 juta dolar dengan pemerintahan Donald Trump dalam bentuk hutang pendanaan pembangunan industri farmasi.
Seperti diberitakan Associated Press, saham Kodak yang tengah sekarat tiba-tiba melejit pekan lalu sebelum perusahaan tersebut mengumumkan kontrak senilai 765 juta dolar (Rp11,1 triliun) dengan pemerintahan Donald Trump.
Hal ini mendorong senator Elizabeth Warren untuk menyurati Komisi Perdagangan Saham AS (SEC) pada Senin (3/8/2020), agar Kodak diinvestigasi.
Kodak (yes, the film company) got a big government contract to make generic COVID-19 drugs. Surprise: @Kodak’s trading volume spiked before the announcement. Even Kodak’s chairman bought stock. I want the SEC to investigate for possible insider trading. https://t.co/IgYaUnyoFo
— Elizabeth Warren (@SenWarren) August 4, 2020
Saat ini pihak SEC sudah memulai tahap awal investigasi atas Kodak, seperti diberitakan koran the Wall Street Journal.
Saham Kodak tiba-tiba melejit pada tanggal 28 Juli, ketika beredar berita kontrak hutang pendanaan 765 juta dolar dari pemerintahan federal AS. Dana ini akan digunakan Kodak untuk mengembangkan fasilitas pabrik farmasi miliknya dan menyuplai produksi obat di Amerika Serikat. Saham perusahaan tersebut naik berkali lipat dari hanya 2 dolar menjadi 60 dolar.
Kodak’s stock went from $2 to $53 in 48 hours ๐ซ๐คฏ pic.twitter.com/gEA6mlF2Fs
— Zoe Exotic ๐งจ๐ (@loudcity_slim) July 29, 2020
Baru ketika hutang perusahaan dikonversi menjadi saham lewat sebuah proses yang kompleks, Kodak mengeluarkan 30 juta lagi lembar saham, sehingga harga saham mereka anjlok. Saham Kodak ditutup di harga 14,4 dolar setelah turun 3,6 persen dalam perdagangan hari Selasa kemarin.
Penyidikan kemungkinan besar akan fokus pada goreng-menggoreng saham Kodak, yang dipicu oleh berita yang disebar via Twitter oleh setidaknya dua wartawan di Rochester, serta dua stasiun televisi sebelum pemerintah mengumumkannya secara resmi.
Dalam pernyataannya Selasa lalu, Kodak mengaku tidak bermaksud berita itu dibagikan di media mendahului pengumuman resminya.
Presiden Donald Trump sendiri mengaku tidak tahu-menahu dan "tidak terlibat" dalam kontrak tersebut.
Senator Elizabeth Warren, yang merupakan mantan kandidat presiden dari Partai Demokrat, meminta penyidik SEC untuk mencari tahu apakah direksi Kodak membeli saham mereka sendiri selagi bernegosiasi tentang kontrak pendanaan dengan pemerintahan Trump.
Kondang sebagai perusahaan film kamera, Kodak juga memiliki unit farmasi. Kontrak pendanaan dari pemerintah bila difinalisasi akan digunakan untuk merenovasi pabrik farmasi mereka di Rochester dan St. Paul di Minnesota, AS.