Angkatan Laut Iran Kembali Sandera Kapal Tanker

| 13 Aug 2020 18:50
Angkatan Laut Iran Kembali Sandera Kapal Tanker
Video hitam putih dari Pusat Kendali Angkatan Militer AS menunjukkan pasukan khusus turun dari sebuah helikopter Iran, ke atas kapal tanker MT Wila (US Military Central Command)

ERA.id - Angkatan Laut Iran menyekap satu kapal tanker Liberia di dekat Selat Hormuz, seperti dilaporkan pejabat militer Amerika Serikat Kamis (13/8/2020). Hal ini terjadi di tengah memanasnya hubungan antara Tehran dan Washington.

Kamis ini Pusat Kendali militer AS merilis video hitam putih di mana satuan khusus militer tampak menuruni tali dari sebuah helikopter dan menuju kapal tanker MT Wila. Kapal tersebut terakhir muncul di lepas pantai timur Uni Emirat Arab, di dekat kota Khorfakkan, seperti diberitakan Associated Press.

Angkatan Laut Iran menyandera kapal tersebut selama 5 jam sebelum membebaskannya pada Rabu lalu, kata pejabat militer AS yang minta identitasnya dirahasiakan.

Helikopter Iran yang terlihat di video tersebut dinilai oleh pihak militer sebagai helikopter Sikorsky SH-3 Sea King, yang secara global hanya dioperasikan oleh Iran. Selain itu, hanya Angkatan Laut Iran saja yang menangani seluruh operasi di Teluk Oman. Lokasi tersebut berada di timur Selat Hormuz yang merupakan jalur minyak dunia.

Dua kapal Angkatan Laut Iran turut terlibat dalam penyanderaan tersebut, kata Pusat Kendali militer AS. Pejabat militer AS tidak menawarkan penjelasan kenapa Iran melakukan pengambil-alihan. Media nasional maupun pemerintah Iran tidak langsung memberi penjelasan mengenai peristiwa tersebut.

Kapal MV Wila dimiliki oleh perusahaan asal Liberia bernama Bandit Shipping Co., namun dikelola oleh perusahaan Yunani bernama IMS SA, seperti tercatat dalam register PBB.

Selat Hormuz seperti dilihat dari Google Maps
Selat Hormuz seperti dilihat dari Google Maps

Kapal Wila tersebut meninggalkan Khor Al Zubair, Iraq, awal Juli lalu menuju ke Dubai dan Khorfakkan. Di kota terakhir itu, MT Wila bersandar selama sebulan, kata perusahaan data Refinitiv. Sampai saat ini belum diketahui pasti siapa pemilik kargo yang dibawa kapal tersebut.

Di tengah meningkatnya tegangan antara Iran dan AS akibat mundurnya AS dari sebuah perjanjian nuklir, kapal-kapal tanker yang berlayar di perairan Timur Tengah kerap menjadi sasaran.

Pada Juli lalu, kapal tanker minyak yang menuju AS dibajak di lepas pantai Uni Emirat Arab karena dituduh menyelundupkan minyak keluar Iran. Kapal tersebut kembali ke perairan Iran, menandakan bahwa negara pimpinan Ali Khameini lah yang menjadi pelaku pembajakan.

Rekomendasi