ERA.id - Satuan kepolisian Wisconsin, Jumat (28/8/2020) menyatakan bahwa dua personel polisi menembakkan pistol Taser pada Jacob Blake, warga kulit hitam di Kenosha, namun hal itu tak berhasil menghentikan pergerakan yang bersangkutan. Hal itu terjadi sebelum anggota polisi bernama Rusten Sheskey menembak Blake sebanyak tujuh kali di dekat mobil SUV-nya.
Seperti dilansir The Guardian, penyidikk kepolisian mengatakan bahwa hanya Sheskey yang menembakkan pistol Taser pada Blake, yang sebelumnya berkata pada para polisi bahwa ia membawa sebilah pisau.
Pistol Taser adalah senjata kejut listrik yang dibuat oleh perusahaan bernama Axon, dulunya TASER International. Senjata ini melontarkan peluru jenis panah berulir yang berfungsi untuk melukai kulit dan melekat pada tubuh target.
Peluru Taser bisa terlontar dengan kecepatan 55 meter/detik dan digunakan pada rentang 4,57 meter hingga 10,67 meter dari obyek. Peluru panah terhubung ke pistol melalui kawat tembaga yang menghasilkan arus listrik yang berfungsi untuk mengganggu kontrol otot seseorang.
Dampak tembakan Taser terbatas pada rasa sakit di area tertentu atau kontraksi otot secara tak terkontrol, seperti dilaporkan oleh International Association of Chiefs of Police.
Pada tahun 2018, 49 orang meninggal setelah mengalami kejutan listrik dari senjata Taser, meski pistol ini dinilai tidak menimbulkan dampak fatal.
Pada hari Jumat (28/8/2020), ayah Jacob Blake mengatakan pada CNN bahwa kaki anaknya masih diborgol saat sudah terbaring di rumah sakit dalam kondisi tubuh yang setengah lumpuh.
Belakangan diketahui bahwa Blake diborgol karena ia menjadi subyek perintah penangkapan atas tiga tuduhan aksi kekerasan rumah tangga, yaitu satu tuduhan masuk tanpa izin dan satu tuduhan kekerasan seksual.
Borgol akhirnya dilepas pada hari Jumat setelah pengacara Blake setuju melakukan persidangan atas kasus tersebut. Petugas polisi yang menjaga ruangan Jacob Blake juga sudah meninggalkan rumah sakit, kata pengacara Blake, Pat Cafferty.
"He said 'Dad, why did they shoot me so many times?'" said Jacob Blake's father, recounting the hospital bedside conversation he had with son.
"I said son, 'they weren't supposed to shoot you at all,'" he told @andersoncooper. https://t.co/7ppTTV5Uvg pic.twitter.com/f3I98JwK21
— Anderson Cooper 360° (@AC360) August 29, 2020
Saat ini Jacob Blake mengalami kelumpuhan dari area pinggul ke bawah, setelah mengalami tujuh tembakan dari polisi Kenosha, Wisconsin.
Pengacara Blake mengatakan bahwa ia menderita kerusakan syaraf tulang belakang, tulang belakang, perut, ginjal dan liver. Ia juga kehilangan sejumlah besar organ ususnya dan saat ini tidak mampu memfungsikan organ pencernaan dan genitalnya.