ERA.id - Alat regu penyelamat mendeteksi sinyal seperti detak jantung dari bawah puing sebuah bangunan yang runtuh akibat ledakan Beirut awal Agustus lalu, memunculkan dugaan masih ada orang yang selamat di situ.
Awalnya, anjing pelacak milik regu penyelamat Chile mendeteksi sesuatu di balik puing-puing bangunan yang sempat hampir ditinggalkan. Tim lalu menggunakan alat audio untuk mendeteksi suara detak jantung, dan mendataksi denyutan 18 hingga 19 kali per menit.
Beirut is hoping for a miracle. This is Flash, the 5-year-old Chilean dog who detected a smell in a building where a sensor implied two bodies are buried under rubble. One may be alive. He has been working here for 10 days and wears special shoes to protect his feet. pic.twitter.com/Sn8vYpdKg5
— Siobhán O'Grady (@siobhan_ogrady) September 3, 2020
Sangat sulit terjadi bahwa seseorang ditemukan selamat sebulan penuh setelah ledakan yang menewaskan 191 orang dan melukai ribuan warga di Beirut. Sementara itu, seperti dilansir The Guardian, cuaca di Lebanon selama beberapa pekan terakhir sangat panas dan lembap.
"99 persen tidak ada apa-apa di sana, namun, bahkan ketika harapannya hanya tersisa kurang dari 1 persen, kami tetap harus melakukan pencarian," kata Youssef Malah, seorang anggota tim penanggulangan bencana.
Relawan asal Chile, Francesco Lermonda, mengatakan bahwa alat mereka mendeteksi adanya nafas dan denyut jantung manusia, bukan lagi hewan, dan sinyal itu muncul di lokasi reruntuhan. Menurutnya langka, meski bukannya tak pernah terjadi, seseorang ditemukan selamat di bawah reruntuhan sebulan setelah kejadian.
Saat matahari terbenam, regu penyelamat menyalakan penerangan agar bisa melanjutkan pencarian di tengah kegelapan. Beberapa kali tim dari Chile meminta warga yang berada di sekitar lokasi untuk mematikan ponsel mereka dan berusaha sehening mungkin, agar mereka bisa mendeteksi tanda-tanda kehidupan yang mereka cari.
Tragedi ledakan beirut kini menjadi bahan investigasi dari sejumlah agen luar Lebanon, seperti tim dari Prancis dan FBI. Proses tersebut masih belum memberikan kesimpulan apapun, namun, otoritas Lebanon telah menangkap 25 orang yang dituduh terhubung dengan ledakan tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah petugas pelabuhan dan pejabat bea cukai Lebanon.