ERA.id - Lima orang anak berumur 1 hingga 8 tahun ditemukan sudah meregang nyawa di sebuah kamar rumah di Jerman, Jumat (4/9/2020). Polisi setempat menduga wanita berusia 27 tahun, ibu dari kelima anak tersebut, menjadi pelaku dalam tragedi tersebut, yang mengguncang Jerman pekan ini.
Kelima jenazah anak-anak menunjukkan adanya tanda-tanda overdosis obat penenang (sedasi) dan mati lemas, kata Heribert Kaune-Gebhardt, seorang jaksa di kota Wuppertal, Jerman, seperti dilansir The Guardian. Namun, penyebab pasti kematian mereka masih belum ditemukan.
Kasus tersebut seketika mengguncang Jerman. Terjadi di kota Solingen, kota di sebelah Barat Jerman, tragedi ini memaksa proses kampanye pemilihan umum distop sementara. Aksi unjuk rasa kelompok sayap-kanan yang dijadwalkan untuk Jumat ini pun diganti dengan acara perkabungan di alun-alun kota.
Melina, Leonie, Sophie, Timo, Luca: fünf tote Kinder – ein verstörender, schockierender Fall und die quälende Frage: Warum?: Grauen und quälende Fragen in Solingen https://t.co/viP23JA8Ke pic.twitter.com/BZeif7F7Xf
— Westdeutsche Zeitung (@wznewsline) September 5, 2020
"Otoritas kota kami akan melakukan segalanya untuk menyidik kasus ini," kata gubernur negara bagian North Rhine-Westphalia, Armin Laschet. "Banyak orang turut berduka bersama para keluarga, nenek, anak bungsu, dan semua yang terdampak oleh kejadian ini."
Seperti kemudian diketahui, sang ibu membawa anak keenamn, si bungsu, ke rumah sang nenek pada hari Kamis, sebelum ia sendiri mencoba bunuh diri dengan melompat di depan kereta yang melintas di stasiun kereta Düsseldorf. Ia saat ini mengalami luka serius namun tidak mengancam nyawanya. Pihak penyidik belum mewawancarainya.
Kepolisian kota Wuppertal mengaku diberitahu oleh sang nenek sekitar pukul 2 siang hari Kamis, mengenai kemungkinan telah terjadinya suatu aksi kejahatan. Polisi tiba di rumah keluarga tersebut di Solingen dalam hitungan menit dan langsung membuka paksa pintu yang terkunci. Di situ mereka menemukan tiga anak perempuan, berusia 1, 2, dan 3 tahun, serta dua anak laki-laki, berusia 6 dan 8 tahun, sudah tergeletak tak bernyawa di atas kasur.
Tak ada tanda-tanda kekerasan fisik, kata Marcel Maierhofer dari satuan kepolisian Wuppertal, yang memimpin penyidikan tersebut.
Perempuan 27 tahun yang dituduh menjadi pelaku kejahatan pada anaknya sendiri itu diketahui mengirim surat pada ibunya yang berisi pesan bahwa ia "sudah tidak kuat lagi" dan mengaku terbebani secara mental atas hubungannya dengan seorang pria berumur 28 tahun, yang menjadi ayah dari empat anak yang tewas.
"Kami hanya bisa berspekulasi bahwa motif dalam kejadian ini muncul dari situasi retaknya pernikahan mereka," kata Maierhofer. "Pasangan ini sudah berpisah selama satu tahun terakhir."