China Direstui WHO Soal Menyuntik Para 'Garda Depan' dan Tentara dengan Calon Vaksin COVID-19

| 25 Sep 2020 19:40
China Direstui WHO Soal Menyuntik Para 'Garda Depan' dan Tentara dengan Calon Vaksin COVID-19
Ilustrasi: vaksin COVID-19. (CNA)

ERA.id - China mengaku telah mendapat restu Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam menyuntik sejumlah warganya dengan calon vaksin COVID-19, meskipun uji klinis dari vaksin tersebut belum selesai. Hal ini disampaikan seorang pejabat Kementerian Kesehatan China pada Jumat (25/9/2020), seperti dilansir Channel News Asia (CNA).

Zheng Zhogwei, pejabat di Komisi Kesehatan Nasional China, mengatakan bahwa program 'darurat' vaksinasi COVID-19 dijalankan China sejak bulan Juli, setelah institusi tersebut mendapat lampu hijau dari WHO.

Dalam konferensi pers hari Jumat, ia menyebutkan bahwa awalnya Konsul Dalam Negeri China telah menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 'secara darurat' per akhir Juni.

"Setelah mendapatkan persetujuan itu, pada 29 Juni, kami berkomunikasi dengan para wakil WHO di China dan telah mendapatkan dukungan serta kesepahaman dari mereka," kata Zheng.

Perwakilan WHO di China belum memberikan komentar ketika ditanyai oleh CNA.

Sementara itu, Kepala Peneliti WHO Soumya Swaminathan awal bulan ini mengatakan bahwa pemerintah suatu negara berhak menggunakan produk medis di dalam teritori negara mereka selama situasi darurat. Ia juga menambahkan bahwa program semacam itu bersifat "temporer".

Solusi jangka panjang tetap harus menunggu hasil uji fase 3 vaksin COVID-19, kata pejabat WHO lainnya.

Saat ini China diperkirakan telah menyuntikkan calon vaksin COVID-19 ke ratusan ribu pekerja 'garda depan' dan sejumlah kecil warga mereka yang dianggap sangat riskan terinfeksi COVID-19. Vaksin tersebut tetap diberikan meskipun belum jelas betul apakah ia manjur dan aman, karena saat ini uji klinis vaksin COVID-19 masih belum selesai.

China memiliki tiga kandidat kuat vaksin COVID-19. Dua di antaranya diciptakan oleh kelompok plat merah China National Biotec Group (CNBG), dan satu lainnya adalah dari Sinovac Biotech. Ketiganya tengah menjalani uji klinis fase 3, namun juga telah digunakan dalam program darurat dalam negeri China.

Vaksin eksperimental lainnya dibuat oleh CanSino Biologics. Produk vaksin mereka sejak Juni juga telah mulai dipakai secara darurat oleh pihak militer China.

Rekomendasi