ERA.id - China disebutkan sudah menyelesaikan uji klinis fase akhir pada vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech, CanSino Biological, dan Sinopharm.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto, Sinovac sudah menyelesaikan uji klinis fase akhir di beberapa negara termasuk Brasil dan China. Di Indonesia uji klinis tahap akhir selesai pada Desember 2020.
Sinopharm sudah menyelesaikan uji klinis tahap akhir di Uni Emirat Arab (UEA) dan Turki. Adapun CanSino sudah selesaikan uji klinis tahap akhir di Kanada, China, dan Arab Saudi dan beberapa negara lain sudah memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA).
Vaksin buatan ketiga perusahaan farmasi China ini pun sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari pemerintah Tiongkok untuk disuntikkan kepada mereka yang berada di garda terdepan dan kelompok masyarakat yang dengan kebutuhan mendesak.
Achmad Yurianto mengungkapkan Sinovac akan mengiriman 1,5 juta dosis vaksin tahun depan dan 1,5 juta vaksin di Desember 2020.
"Karakteristik Sinovac dual use, setiap orang dua kali suntikan jadi untuk 1,5 juta orang," ujarnya, dalam talkshow soal update Vaksin Covid-19, Senin (19/9/2020).
Sementara Sinopharm akan mengirimkan 15 juta dosis vaksin. Ini juga vaksin dua kali suntik untuk satu orang jadi ada 7,5 juta orang yang dapat vaksin ini. Sementara CanSino single dose artinya disuntikkan satu kali per orang. CanSino sudah bersedia mengirim 100 ribu dosis vaksin tahun ini.
"November dan Desember kita sudah mendapatkan kepastian ketersediaan untuk vaksinasi bagi 9,1 juta orang," ujar Achmad Yurianto.