Apa Obat COVID-19 yang Diberikan ke Presiden Trump dan Presiden Lainnya?

| 07 Oct 2020 13:15
Apa Obat COVID-19 yang Diberikan ke Presiden Trump dan Presiden Lainnya?
Presiden Donald Trump menemui pendukungnya yang berjaga di RS Walter Reed, Minggu (4/10/2020). (Dok: Philip Rowther)

ERA.id - Dipulangkannya Presiden AS Donald Trump setelah opname di RS selama 3 hari karena infeksi COVID-19 mengundang pertanyaan mengenai obat apa yang diberikan oleh tim dokternya. Selain itu, muncul pula pertanyaan: apakah Trump, dan presiden-presiden negara lain, mendapatkan pengobatan khusus?

Donald Trump telah kembali ke Gedung Putih, Senin (5/10/2020). Sebelumnya, sejak Jumat lalu, sang Presiden AS dirawat di Rumah Sakit Militer Nasional Walter Reed karena positif terinfeksi COVID-19.

Dalam sejumlah penjelasan kepada reporter media internasional, Jumat lalu, kepala dokter kepresidenan Dr. Sean Conley mengabarkan bahwa Trump sempat demam tinggi dan saturasi oksigennya turun menjadi 94 persen. Akibatnya, ia perlu mendapat suplemen oksigen hingga oksigennya naik menjadi 95 persen.

Donald Trump sendiri mendapatkan berbagai macam pengobatan, yang beberapa masih dalam tahap pengujian. Dr. Conley menyebutkan bahwa Trump diberi obat eksperimental 'koktail' antibodi Regeneron dengan dosis 8 gram.

Selain itu, seperti dilansir ABC News, ia juga mendapatkan suplemen zinc, vitamin D, famotidin, melatonin, dan aspirin. Tidak seluruh suplemen tersebut untuk mengobati COVID-19. Misalnya, famotidin digunakan untuk menekan naiknya asam lambung. Sementara, melatonin adalah suplemen hormon yang memiliki elemen antioksidan dan anti-peradangan.

Trump, seperti disebut Dr. Conley, juga mendapat empat dosis suplai infus Remdesivir. Obat ini awalnya diciptakan untuk menangani penyakit Ebola, namun, penelitian menunjukkan ia mampu meredakan gejala COVID-19. Saat ini obat ini masih diteliti, namun, sudah disetujui oleh Badan Obat dan Makanan (FDA) Amerika untuk digunakan secara darurat.

Terakhir, Trump juga diberi obat steroid Dexamethasone yang berfungsi menangani gejala kadar oksigen Trump yang drop beberapa kali. Obat ini biasa dipakai untuk pasien dengan gejala COVID-19 sedang hingga berat. Trump menerima dua dosis obat ini.

Secara total, tim dokter Trump memberikan minimal 8 obat dan suplemen kepada sang Presiden AS tersebut. Obat Regeneron sendiri didapatkan secara khusus, dengan tim medis Trump mengontak pabrik farmasi Regeneron untuk menggunakan obat tersebut secara terbatas.

Presiden Sama Rata dengan Pasien COVID-19 Biasa

Selain Presiden Trump, ada sejumlah kepala negara yang telah lebih dulu terinfeksi virus yang merenggut hampir 1 juta nyawa di dunia ini. Pengobatan mereka pun beragam, tergantung pada beratnya gejala yang mereka alami.

Presiden Guatemala Alejandro Giammattei, seperti dilansir Tempo.co, (19/9/2020), misalnya, diberi obat dexamethasone. Ia juga diberi tim dokter obat nebulizer untuk menghindari terciptanya komplikasi penyakit.

Sementara itu Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez mengaku telah terinfeksi COVID-19 pada Juni 2020 lalu. Oleh tim dokternya, ia diberikan sejumlah obat, seperti microdacyn, azithromicyn, ivermectin, dan suplemen zat besi. Obat-obat ini biasa dipakai untuk meredakan infeksi dan peradangan.

Obat azithromicyn juga diberikan kepada Presiden Brazil Jair Bolsonaro yang positif terinfeksi COVID-19 pada bulan Juli 2020. Selain itu, Presiden Bolsonaro, seperti dikabarkan Detik (8/7/2020) juga memakai obat hidrochloroquine, meski saat itu dunia medis masih belum saling sependapat mengenai kegunaannya mengobati gejala COVID-19.

Bisa dibilang, obat-obat yang digunakan para presiden dari Honduras hingga Amerika Serikat ini adalah obat-obat yang notabene sama dengan yang diberikan ke pasien COVID-19 pada umumnya. Beberapa obat bahkan masih dalam tahap uji klinis dan hanya digunakan dalam kondisi darurat. Hal ini menunjukkan bawa dunia kedokteran di manapun masih belum menemukan obat yang manjur untuk infeksi COVID-19.

Rekomendasi