Remdesivir Direstui FDA Amerika Serikat Sebagai Obat COVID-19

| 23 Oct 2020 14:50
Remdesivir Direstui FDA Amerika Serikat Sebagai Obat COVID-19
Teknisi lab menyusun botol berisi obat virus corona (COVID-19) pengembangan remdesivir di Gilead Sciences, La Verne, California, AS (18/3/2020). ANTARA/REUTERS/HO-Gilead Sciences Inc/aa. (ANTARA/Gilead Sciences)

ERA.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat merestui pemberian obat antivirus Remdesivir produksi Gilead Sciences pada pasien rawat inap akibat infeksi COVID-19. Menjadi obat COVID-19 pertama dan satu-satunya yang direstui di AS.

Remdesivir, yang diberikan secara suntikan intravena, merupakan salah satu obat yang digunakan untuk mengobati Presiden AS Donald Trump selama melawan COVID-19.

Seperti dilansir ANTARA, obat tersebut mengantongi izin penggunaan darurat dari FDA sejak Mei setelah Institut Kesehatan Nasional (NIH) menemukan penggunaan obat ini mempersingkat waktu inap pasien menjadi lima hari.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu mengatakan bahwa uji klinis global pengobatan COVID-19 menemukan bahwa remdesivir tidak berdampak substansial terhadap masa inap pasien di rumah sakit. Riset tersebut belum ditinjau ulang oleh para ahli dari luar.

Gilead mencurigai adanya potensi bias dalam riset WHO yang tidak mengalami mekanisme "blinding", artinya partisipan dan dokter mengetahui pengobatan mana yang sedang digunakan. Mekanisme 'blinding' dianggap penting untuk menghindarkan subyek dalam penelitian memiliki bias terhadap obyek yang diteliti.

Remdesivir, yang akan dijual dengan nama merek Veklury, dihargai 3.120 dolar AS (sekitar Rp45 juta) untuk pengobatan lima hari, atau 2.340 dolar AS (sekitar Rp34 juta) untuk pembeli kalangan pemerintah seperti Departemen Urusan Veteran.

Gilead mengaku saat ini sedang memenuhi permintaan obat di AS dan mengantisipasi pemenuhan global hingga akhir Oktober.

Gilead mengatakan obat buatan mereka mengantongi persetujuan regulasi atau penggunaan darurat di sekitar 50 negara lainnya.

Pada hari yang sama, FDA juga mengeluarkan izin baru penggunaan darurat remdesivir untuk mengobati pasien anak di bawah usai 12 tahun, yang berat badannya cukup untuk menerima obat intravena.

Gilead mengaku masih berupaya mempelajari potensi penuh dari Veklury, pada kondisi yang berbeda dan sebagai bagian dari prosedur pengobatan gabungan.

Rekomendasi