Sinterklas Amerika Batal Disuntik Vaksin COVID-19 Sebelum Natal

| 27 Oct 2020 19:21
Sinterklas Amerika Batal Disuntik Vaksin COVID-19 Sebelum Natal
Ilustrasi: Tahun 2020 menjadi salah satu tahun terburuk bagi para pekerja kostum Sinterklas lantaran banyak event yang batal berjalan karena pandemi virus korona. (Foto: Filip Mroz/Twitter)

ERA.id - Pemerintah Amerika Serikat dikabarkan batal memasukkan para 'Sinterklas', pekerja kostum yang meramaikan mall atau supermarket selama Natal, ke dalam daftar prioritas penerima vaksin COVID-19.

Seperti dilansir The Guardian, Senin (26/10/2020), pejabat setempat awalnya hendak mengimunisasi para pekerja Sinterklas dengan vaksin COVID-19. Sebagai imbalan, para Sinterklas akan mempromosikan imunisasi COVID-19 kepada para warga.

Program bernilai 250 juta dolar AS (Rp3,65 triliun), dan dibiayai oleh pajak warga AS, ini pada akhirnya dihentikan, seperti dilaporkan koran the Wall Street Journal.

Koran tersebut mengatakan bahwa proyek itu awalnya dibuat oleh Michael Caputo, asisten sekretaris Departemen Kesehatan dan Layanan Publik (HHS) AS, orang yang sempat terjerat kontroversi penanganan wabah korona di negeri Paman Sam.

Setelah berita dihentikannya program vaksinasi Sinterklas, kampanye bernilai fantastis - yang melibatkan sejumlah selebritis, saluran televisi, radio, iklan online, dan acara live di 35 kota - kabarnya juga sedang dievaluasi.

Kepada The Guardian, juru bicara HHS mengonfirmasi bahwa program vaksinasi COVID-19 bagi para Sinterklas "tidak akan dijalankan", sembari menambahkan bahwa sekretaris departemen tersebut, Alex Azar, "bahkan tidak tahu adanya perencanaan program kampanye tersebut."

Hingga saat ini belum ada vaksin COVID-19 yang disetujui oleh otoritas Obat dan Makanan (FDA) AS. Awal bulan Oktober lalu, badan tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya meminta waktu 2 bulan untuk mengevaluasi keamanan produk vaksin yang disodorkan setelah melalui uji klinis tahap 3.

Sejauh ini, dua vaksin COVID-19 terdepan, produksi Moderna dan Pfizer, masih dalam tahap perampungan uji klinis tahap akhir.

Sementara itu, Ric Erwin, kepala kelompok Fraternal Order of Real Bearded Santas, yang memiliki 650 anggota 'Sinterklas', mengaku bahwa istilah mereka lebih dari sekadar kecewa atas pembatalan program vaksinasi COVID-19 itu.

"Program itu merupakan salah satu harapan terbesar kami untuk menutup tahun yang sangat buruk ini dalam suasana yang sebaik mungkin," kata Erwin, sembari menambahkan bahwa Natal tahun ini akan menjadi Natal paling penting dalam sejarah Amerika Serikat sejak era Depresi Ekonomi atau Perang Dunia II.

Dengan banyaknya event langsung yang dibatalkan karena pandemi COVID-19, tahun 2020 praktis menjadi tahun terburuk bagi para pemeran Sinterklas.

Untuk pertama kalinya dalam 159 tahun, pusat perbelanjaan Macy dikabarkan membatalkan event meet-and-greet Sinterklas di gerai-gerai mereka. Pertemuan dengan para Sinterklas diganti dengan panel interaksi virtual.

Rekomendasi