ERA.id - Badan Pengawasan Kesehatan Nasional (Anvisa) Brazil telah menghentikan sementara proses uji klinis fase III vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech menyusul terjadinya insiden "berbahaya" pada satu orang relawan, seperti disampaikan CNN Brazil, Selasa (10/11/2020).
Vaksin COVID-19, yang memiliki nama CoronaVac, menjalani uji klinis fase III di Brazil sejak Juli, dengan dibantu oleh Brazilian Butantan Institute di kota Sao Paulo.
Menurut CNN Brazil, uji klinis harus dihentikan sementara menyusul adanya satu relawan di Brazil yang mengalami kondisi berbahaya. Otoritas setempat tidak memberi keterangan secara lebih detail.
Diberhentikannya uji klinis Sinovac ini membuat perusahaan farmasi asal China tersebut makin ketinggalan, terutama dari perusahaan Pfizer yang pada Senin lalu mengumumkan bahwa vaksin COVID-19 buatan mereka terbukti 90 persen efektif mampu memberi proteksi terhadap COVID-19.
Berdasarkan memo yang didapatkan oleh CNN Brazil, Anvisa memutuskan untuk menghentikan uji klinis guna mengevaluasi data yang telah dikumpulkan, "lalu memutuskan untung-rugi dalam melanjutkan uji klinis tersebut."
"Dengan dihentikannya uji vaksini ini, maka sementara ini tidak boleh ada relawan baru yang menerima suntikan vaksin COVID-19 tersebut," seperti dinyatakan dalam memo tersebut.
Vaksin CoronaVac menggunakan teknik inactivated virus untuk menstimulasi respon kekebalan tubuh pasien terhadap COVID-19. Pengujian vaksin dimulai pada akhir Juli lalu. Ada 9.000 relawan yang terlibat dalam uji vaksin di Brazil.