ERA.id - Joe Biden tidak akan mewarisi jutaan follower Donald Trump di akun Twitter resmi Presiden Amerika Serikat (@POTUS) dan Gedung Putih (@WhiteHouse), demikian disampaikan tim transisi presiden-terpilih tersebut, Selasa (22/12/2020).
Dengan begitu terputus sudah praktik 'pewarisan' follower media sosial resmi kepresidenan yang sudah dimulai dari era Barack Obama. Tahun 2017, pemerintahan Obama meminta Twitter untuk tidak hanya melimpahkan kepemilikan akun resmi Presiden AS ke Trump, namun, sekalian juga memberikan pada Trump basis followers yang telah terkumpul. Dan, seperti disampaikan media Business Insider, Twitter melaksanakan hal tersebut.
"Tahun 2016, pemerintahan Trump mendapatkan seluruh follower Presiden Obama di akun @POTUS dan @WhiteHouse -karena al ini diminta oleh Tim 44 (tim kepresidenan Obama)," sebut Rob Flaherty, direktur kampanye digital Biden, via Twitter.
"Di tahun 2020, Twitter telah memberitahu kami bahwa sejak saat ini pemerintahan Biden akan mulai dari nol."
Tim kampanye Biden mengatakan pada reporter Business Insider bahwa akun @FLOTUS (Ibu negara AS) dan @PressSec (Juru bicara kepresidenan) juga akan mulai dari nol followers.
Sementara itu, Facebook memperbolehkan akun kepresidenan, dan jumlah followersnya, dilimpahkan ke pemerintahan Biden.
Selama ini Presiden Trump telah menempatkan media sosial Twitter sebagai instrumen penting pemerintahannya, meski ia kebanyakan tidak menggunakan akun resmi Presiden AS, namun menggunakan akun pribadinya, @realDonaldTrump.