ERA.id - Presiden-terpilih Amerika Serikat Joe Biden menerima suntikan pertama vaksin COVID-19 Pfizer pada Senin (21/12/2020) siang waktu setempat. Acara tersebut ditayangkan langsung melalui saluran televisi guna membuktikan kepada warga AS bahwa vaksin aman digunakan.
Seperti diberitakan koran The Guardian, menjelang pukul 15.20, Biden telah siap di hadapan kamera di sebuah klinik kedokteran. Ia menaikkan lengan bajunya dan berkata, "Saya siap." Setelah disuntik vaksin korona, Biden mengucapkan terima kasih kepada para peneliti dan pekerja kesehatan dan menyatakan bahwa seluruh usaha mereka selama ini "sangat menakjubkan."
"Tak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Biden setelah menerima vaksin Pfizer, yang mendapat izin penggunaan darurat dari regulator obat dan makanan AS (FDA) pada 11 Desember.
Istri Biden, Jill, sudah lebih dulu menerima suntikan vaksin COVID-19 di hari yang sama.
Infeksi COVID-19 telah menewaskan setidaknya 317.684 warga AS dan menginfeksi hampir 17,9 juta orang di negara itu, demikian seperti dihitung oleh Universitas Johns Hopkins. Sumber yang sama menyebutkan bahwa pada hari Minggu saja ada 189.099 kasus infeksi baru di AS, dan 1.509 kasus kematian baru.
Organisasi Covid Tracking Project mengatakan bahwa 113.633 orang pasien korona di AS saat ini harus diopname di rumah sakit, sementara kapasitas ruang ICU semakin menipis.
Selain vaksin Pfizer/BioNTech, Amerika Serikat juga telah menyetujui vaksin buatan Moderna, yang sama-sama membutuhkan dua kali penyuntikan. Vaksin Moderna mulai didistribusikan dari negara bagian Tennessee pada Minggu.
"Saya tak mau melangkahi antrian, namun, saya hanya ingin menunjukkan ke seluruh warga AS bahwa vaksin ini aman untuk digunakan," kata sang presiden-terpilih.
Sejumlah figur politik AS telah lebih dulu menerima vaksin COVID-19 pada Jumat lalu. Mereka mencakup Wakil Presiden Mike Pence, Ketua Kongres Nancy Pelosi, dan Ketua faksi mayoritas di Senat, Mitch McConnell.
Kamala Harris, sang Wakil Presiden-terpilih, akan menerima suntikan vaksin COVID-19 pekan depan.
Menampilkan proses vaksinasi terhadap figur publik merupakan strategi pemerintah AS menyikapi survei sentimen warga setempat terhadap vaksin COVID-19. Seperti diberitakan The Guardian, meski setengah populasi AS bersedia divaksin, sepertiga populasi mengaku enggan. Sementara itu, sepertiga sisanya mengaku belum mengambil keputusan.
Figur publik yang masih absen dari kampanye vaksinasi di AS adalah Presiden Donald Trump. Masih bersembunyi dari pantauan publik, Trump dikabarkan masih terobsesi untuk mencegah kemenangan Biden dalam Pilpres AS, meski proses pengambilan suara sudah diresmikan KPU AS pada 14 Desember lalu.
Awal Desember, Trump menulis di Twitter bahwa ia "belum menjadwalkan" kapan akan menerima vaksin COVID-19. Namun, ia berencana "menerima vaksin bila waktunya sudah tepat."