900 Saksi, 350 Tersangka: Sidang Kejahatan Mafia 'Ndrangheta Dimulai

| 13 Jan 2021 17:30
900 Saksi, 350 Tersangka: Sidang Kejahatan Mafia 'Ndrangheta Dimulai
Ilustrasi: Kelompok mafia 'Ndrangheta. (Foto: Flickr)

ERA.id - Persidangan terbesar terhadap suatu jaringan mafia Italia akan dilangsungkan pada Rabu, (13/1/2021) di kawasan Calabria. Sebanyak 900 orang akan bersaksi atas kejahatan 350 anggota klan 'Ndrangheta serta politisi dan pejabat pemerintahan yang membantu jaringan tersebut.

Persidangan akan dilakukan dalam gedung pengadilan dengan kapasitas 1.000 orang. Ruangan yang dibangun di Kota Lamezia Terme, Calabria, ini akan berisi sejumlah kerangkeng besi, tempat para narapidana bakal duduk mengikuti jalannya persidangan.

Karena situasi pandemi COVID-19, di sidang-sidang pertama sebagian terdakwa akan hadir lewat konferensi video dari dalam penjara. Mereka yang hadir di gedung pengadilan wajib memakai masker dan duduk terpisah dalam jarak 2 meter satu sama lain.

Sebanyak 350 orang yang disidang ini merupakan anggota dan komplotan dari jaringan mafia 'Ndrangheta, salah satu klan mafia terkuat di Italia.

Hampir seluruh tersangka ditangkap di bulan Desember 2019 menyusul proses penyidikan yang telah berlangsung selama tiga tahun dan tersebar di 11 wilayah Italia, demikian disampaikan The Guardian. Proses penyidikan melibatkan 2.500 petugas. Operasi ini awalnya difokuskan untuk menangkap sejumlah tersangka yang tinggal di Vibo Valentia, Calabria. Tempat tersebut merupakan 'jantung' operasi mafia dari klan Mancuso 'Ndrangheta.

Pasukan elit bernama Cacciatori ('Para Pemburu') kala itu berhasil menangkap beberapa tersangka yang bersembunyi di dalam bungker rahasia, kabul lewat pintu keluar rahasia, dan tinggal di tempat-tempat tersembunyi.

Sejumlah senator, kepala kepolisian, penasihat pemerintah daerah, dan sejumlah pebisnis yang dituduh membantu jaringan mafia 'Ndrangheta juga berhasil ditangkap di Jerman, Swiss, dan Bulgaria.

Nicola Gratteri, penyidik kasus aksi mafia yang memimpin operasi tersebut, mengatakan bahwa misi penangkapan ini adalah yang terbesar terhadap suatu sindikat mafia, demikian melansir The Guardian. Terakhir pada 1986-92, pihak penegak hukum melakukan persidangan besar di Palermo, di mana 475 orang disidangkan secara bersamaan.

Untuk persidangan pada Rabu, tim pimpinan Gratteri telah mengumpulkan 24.000 bukti penyadapan terhadap jaringan mafia asal Calabria ini.

Antonio Nicaso, pakar sejarah jaringan mafia 'Ndrangheta dan anggota badan penasihat Nathanson Centre on Crime and Security di York University, mengakui betapa persidangan pada Rabu adalah peristiwa penting.

"Ada ekspektasi yang tinggi, dan pemerintah Italia tentunya berharap ini akan menjadi pencapaian khusus mereka dalam mengendalikan 'Ndrangheta," kata Nicaso.

"Yang pasti, persidangan ini akan tercatat dalam buku sejarah mengenai sindikat kejahatan... Lewat persidangan ini, Italia akhirnya bisa menunjukkan pada dunia seberapa besar operasi rahasia yang dijalankan oleh 'Ndrangheta."

Hari ini kelompok 'Ndrangheta menjadi kelompok kriminal terkuat di Italia dan salah satu yang terkaya di dunia. Sebuah penelitian oleh Demoskopita Research Institute pada 2013 memperkirakan kelompok ini punya uang lebih banyak dari gabungan kekayaan Deutsche Bank dan McDonald's. Transaksi tahunan mereka mencapai 53 milyar euro, atau Rp908,3 triliun.

Salah satu sudut Calabria
Salah satu sudut kota Vibo Valentia di Calabria, Italia. (Foto: Nemanja Peric/Flickr)

Persidangan di Calabria diperkirakan akan menjadi kesempatan khusus bagi Emanuele Mancuso, anak dari bos mafia Luni Mancuso, yang telah membeberkan rahasia klan keluarganya setelah mendapat janji proteksi dari kepolisian. Ia bakal bersaksi terhadap pamannya, Luigi Mancuso.

"Ini adalah persidangan yang menghadirkan pebisnis dan warga yang selama bertahun-tahun diserang dan ditakut-takuti oleh para bos (mafia) yang memaksa mereka membayar 'uang perlindungan'," kata Gratteri.

"Saya berharap persidangan ini akan memulai kembali kehidupan warga Calabria yang telah jenuh hidup dalam bayangan jaringan 'Ndrangheta."

Tags : italia Mafia
Rekomendasi