ERA.id - Seorang wanita yang ditembak di kepala saat memprotes kudeta di ibukota Myanmar dikabarkan telah meninggal dunia, Jumat, (19/2/2021), seperti dikabarkan media CNN.
Ini menjadi kasus fatal pertama yang terjadi dalam unjuk rasa di Myanmar sejak awal Februari.
Dilansir dari CNN, wanita bernama Mya Thweh Thweh Khine telah berada dalam kondisi kritis sejak 9 Februari, setelah ia ditembak dalam aksi demonstrasi di kota Naypyidaw.
Kala itu, informasi yang beredar mengatakan bahwa korban langsung dibawa ke rumah sakit dengan luka temak di kepala.
Belakangan, juru bicara partai National League for Democracy (NLD), Kyi Toe, menulis di sebuah unggahan media sosial Facebook bahwa peluru timah panas telah berhasil menembus helm yang dikenakan Khine kala itu.
Di media sosial, sebuah video memperlihatkan seorang wanita muda tiba-tiba roboh ke jalan setelah mencoba berlindung dari terjangan meriam air.
Sejak saat itu fotonya menjadi simbol perlawan yang melambangkan unjuk rasa pro-demokrasi yang telah berlangsung selama dua pekan.