ERA.id - Pada Rabu kemarin, di Amerika, terjadi insiden yang memilukan. Seorang bocah laki-laki dikabarkan tewas tertembak dalam dekapan ibunya yang sudah berusaha mati-matian melindunginya. Kejadian itu terjadi di pinggiran Kota Los Angeles.
Seorang pejabat setempat dilansir Reuters mengatakan pada Kamis (1/4), bocah laki-laki itu berusia sembilan tahun. “Tampaknya anak kecil itu meninggal dalam pelukan ibunya, ketika ia berupaya keras menyelamatkannya dalam pembantaian mengerikan itu,” ujar Jaksa Distrik Orange County Todd Spitzer dalam konferensi pers.
Insiden ini, yang terjadi di Orange, California, sekitar 30 mil tenggara pusat kota Los Angeles, merupakan penembakan massal ketiga di Amerika dalam sebulan.
Pada Maret silam, seorang laki-laki dilaporkan membunuh delapan orang–termasuk enam perempuan Asia–di tiga spa di Atlanta, Georgia. Selanjutnya, di Boulder, Colorado, seorang pria menembak supermarket dan menewaskan 10 orang.
Belakangan dalam aksi brutal yang menewaskan seorang bocah, tim penyelidik di California mendeteksi bahwa penembak mengenal para korban, sehingga ini bukan aksi kekerasan acak.
“Motif awalnya diyakini terkait dengan bisnis dan hubungan pribadi yang terjalin antara tersangka dan semua korban,” ujar Letnan Jennifer Amat di Kepolisian Orange.
Dari penyelidik itu, diketahui tersangka bernama Aminadab Gaxiola Gonzalez, usia 44 tahun, penduduk Kota Fullerton.
Selain si bocah, seorang laki-laki dan dua perempuan juga ikut jadi korban. Amat mengatakan, sang penembak dan perempuan yang melindungi anak itu masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis, tapi stabil.