ERA.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik banyaknya anak berusia remaja yang ikut terlibat dalam aksi demonstrasi tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) beberapa waktu belakangan ini.
Megawati mengatakan hal tersebut saat membahas pentingnya mengajarkan prilaku sopan santun kepada anak muda dalam Rakorbidnas Kebudayaan PDIP secara virtual, Sabtu (31/10/2020).
"Kemarin saya lihat demo-demo. Lah ngapain anak-anak kecil ikut-ikut? Kemana ibunya? Itu, saya lihat ini mbak risma (Wali Kota Surabaya) ngamuk-ngamuk, ibunya terus meluk. Ngapain meluk anaknya, orang anaknya nakal," kata Megawati.
Megawati lantas mencontohkan satu kejadian saat seorang ibu yang menerobos tameng aparat kepolisian untuk mencari anaknya yang ikut berdemo. Dia mengatakan, sikap ibu itu haruslah dicontoh ibu-ibu lainnya.
"Ibu ini keren, nggak peduli (tameng polisi) dia nyari anaknya yang ada di dalam demo itu. Untung anaknya takut, keluar anaknya. digeret sama ibunya. Mestinya tiap ibu gitu," tegas Megawati.
Megawati menambahkan, jika ingin menyampaikan pendapat, misalnya yang berkaitan dengan perundang-undangan, masyarakat bisa menyampaikan langsung ke DPR RI.
"Pergilah ke DPR, ada kok yang namanya rapat dengar pendapat. Itu kan tempat aspirasi didengarkan. Kenapa tidak datang? Tanding dong konsepnya," tegasnya.
Presiden RI kelima ini menegaskan bahwa demonstrasi tidak dilarang, tapi harus sesuai dengan aturan. Artinya, jangan sampai aksi unjuk rasa malah berujung merusak fasilitas umum.
Dia menyesalkan jika ada aksi unjuk rasa tapi justru merusak fasilitas umum dan tak mau bertanggung jawab memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan.
"Demo boleh, aturannya ada. Nah, aturannya itu loh. Ngapain sih lalu akhirnya mau ngerusak. Aneh, mau apa itu. Mending dia bisa kalau disuruh bayar, ganti," ucapnya.