'Tsunami' Infeksi Covid-19 di India, 314 Ribu Kasus Baru dalam Sehari

| 22 Apr 2021 15:47
'Tsunami' Infeksi Covid-19 di India, 314 Ribu Kasus Baru dalam Sehari
Seorang pria dihibur oleh kerabatnya saat ia melihat tubuh ayahnya, yang meninggal karena Covid-19, sebelum upacara penguburan di New Delhi, India, Jumat (16/4/2021). (Foto: REUTERS/Danish Siddiqui/AWW/sa).

ERA.id - India pada Kamis, (22/4/2021), mencatatkan 314.835 kasus baru infeksi Covid-19 dalam sehari, mencatatkan rekor jumlah kasus harian corona tertinggi di dunia.

Dilansir dari ANTARA, rumah sakit di India utara dan barat, termasuk di ibu kota New Delhi, mengeluarkan peringatan bahwa mereka hanya bisa menyuplai oksigen medis selama beberapa jam per pasien. Oksigen semacam ini dibutuhakn untuk menjaga pasien Covid-19 agar bisa bertahan.

Data pemerintah New Delhi juga mengindikasaikan dua pertiga rumah sakit sudah benar-benar penuh, hingga dokter mengimbau agar pasien tetap dirawat di rumah saja.

"COVID-19 menjadi krisis kesehatan di India yang menyebabkan sistem kesehatan ambruk," tulis Krutika Kuppalli, asisten profesor di Divisi Penyakit Menular, Medical University of South Carolina (MUSC) Amerika Serikat di Twitter.

Rekor lonjakan kasus COVID sebelumnya dipegang oleh AS, yakni 297.430 kasus sehari pada Januari, meski sejak saat itu jumlahnya menurun tajam.

Kasus COVID di India kini mencapai 15,93 juta, dengan total 184.657 kematian, termasuk 2.104 kematian baru, menurut data kementerian.

Tayangan televisi memperlihatkan orang-orang dengan tabung oksigen kosong memadati fasilitas pengisian ulang di negara bagian terpadat Uttar Pradesh saat mereka bergegas menyelamatkan kerabat mereka di rumah sakit.

"Kami tidak pernah membayangkan gelombang kedua akan menghantam kami dengan keras," tulis Kiran Mazumdar Shaw, pimpinan eksekutif perusahaan layanan kesehatan India Biocon & Biocon Biologics, di Economic Times.

"Kecerobohan menyebabkan krisis medis, pasokan obat dan tempat tidur rumah sakit yang tak terduga."

India telah meluncukran program vaksinasi Covid-19, namun, hanya 1,3 persen populasinya yang telah selesai divaksin corona, demikian berdasarkan basis data New York Times.

Otoritas mengumumkan bahwa vaksin akan tersedia bagi mereka yang berusia di atas 18 tahun mulai 1 Mei, tetap India belum memiliki dosis cukup untuk 600 juta orang yang akan memenuhi syarat vaksinasi, menurut pakar.

Pakar berpendapat bahwa India sudah lalai saat wabah virus terkesan sudah terkendali pada musim dingin lalu, ketika angka kasus harian menurun ke 10 ribu kasus per hari. Pemerintah India mencabut pembatasan Covid-19 sehingga warga bisa mengadakan pertemuan skala besar.

Pekan lalu jutaan warga berkumpul di daerah Haridwar guna menjalankan ritual keagamaan Kumbh Mela. Mereka antre, berdesak-desakan untk bisa mandi di Sungai Gangga. Sejumlah laporan menyatakan bahwa panitia mensyaratkan warga yang datang harus membawa hasil tes negatif Covid-19.

Pada Kamis, masyarakat di negara bagian West Bengal memberikan suaranya untuk pemilihan majelis, di mana Perdana Menteri Narendra Modi ikut berkampanye.

"Ini adalah pesta demokrasi dan semua orang berpartisipasi. Anda bisa lihat antreannya," kata Krishna Kalyan, kandidat dari Partai Bharatiya Janata berkuasa pimpinan Modi.

Rekomendasi