ERA.id - Infeksi jamur langka bernama 'black fungus' dialami sejumlah pasien Covid-19 di India, menambah berat beban rumah sakit setempat yang tengah berjibaku menangani salah satu wabah Covid-19 paling serius di dunia.
'Black fungus', atau jamur hitam, memiliki istilah medis mucormycosis dan biasanya menyerang orang-orang yang sistem imunnya telah melemah. Sebagai akibatnya adalah penghitaman di area sekitar hidung, penglihatan memburuk, chest pain, sesak nafas, hingga batuk darah.
Dokter meyakini penggunaan steroid untuk mengobati pasien gejala berat Covid-19 bisa memicu infeksi jamur ini karena obat-obat tersebut bekerja dengan melemahkan sistem imun dan memompa level gula darah, seperti dilansir dari Al Jazeera, Jumat, (21/5/2021).
Sekretaris Kesehatan India Lav Agarwal telah menyurati pemerintah negara bagian bahwa mucormycosis muncul sebagai tantangan baru dalam terapi steroid para pasien Covid-19 dan juga pasien dengan riwayat diabetes.
"Infeksi jamur ini memperpanjang kerentanan dari para pasien Covid-19," sebutnya dalam surat yang dikirim Kamis, seperti diberitakan Al Jazeera.
Agarwal tidak mencantumkan jumlah pasti kasus 'black fungus' ini. Namun, di negara bagian Maharashtra yang kondisi wabah Covid-19-nya termasuk yang terburuk di India, terdapat 1.500an kasus 'black fungus' sejauh ini.
Lewat surat itu, Agarwal meminta tiap pemerintah negara bagian untuk mengidentifikasi dan menelusuri setiap kasus 'black fungus'.
India pada Kamis melaporkan 276.110 kasus infeksi corona selama sehari terakhir, sedikit lebih tinggi dari satu hari sebelumnya, namun, cukup jauh dari level 400 ribu kasus yang saat ini menjadi rekor jumlah infeksi dunia.
Total kasus infeksi corona di India kini mencapai 25,77 juta. Total angka kematian mencapai 287.122 kasus.
Gelombang kedua infeksi Covid-19 di India saja telah menyebabkan rumah-rumah sakit dan krematorium dipenuhi jenazah pasien Covid-19. Tambahan beban akibat infeksi mucormycosis dikhawatirkan bakal melemahkan sistem kesehatan di pelosok India yang jauh dari kata siap.
Seperti disebutkan di Al Jazeera, rumah sakit di sebuah kota di Maharashtra mungkin bisa mempersiapkan spesialis THT, mata, dan syaraf. Namun, disebutkan oleh dokter SP Kalantari kepada Al Jazeera, itu keuntungan yang mungkin ada di kota besar.
"Sayangnya, tim seperti ini mungkin tidak bisa didapatkan di wilayah-wilayah pelosok," sebut dia.