Tragedi di Festival Agama Yahudi, Sedikitnya 44 Warga Israel Tewas Terinjak

| 30 Apr 2021 13:18
Tragedi di Festival Agama Yahudi, Sedikitnya 44 Warga Israel Tewas Terinjak
Kantung jenazah dari festival Lag Baomer di Gunung Meron, Jumat, (30/4/2021). (Foto: Hassan Sajwani/Twitter)

ERA.id - Festival keagamaan Yahudi di Israel utara, Jumat, (30/4/2021), yang dihadiri oleh puluhan ribu orang, menjadi tak terkendali dan warga pun saling berdesak-desakan, menewaskan sedikitnya 44 orang dan membuat 150 orang dilarikan ke rumah sakit, kata pejabat kesehatan setempat.

Berdasarkan laporan Associated Press, aksi saling dorong, yang berubah jadi bencana sipil paling mematikan dalam sejarah Israel, terjadi di tengah perayaan Lag BaOmer di Gunung Meron.

Puluhan ribu orang, kebanyakan dari kalangan Yahudi Ortodoks, saat itu berkumpul untuk menghormati Rabbi Shimon Bar Yochai, tokoh Yahudi yang hidup di abad ke-2 dan dimakamkan di gunung tersebut.

Dalam perayaan tahunan ini, warga membuat api unggun, berdoa, dan menari sebagai wujud perayaan mereka.

Pada Jumat, media memperkirakan kerumunan berjumlah sekitar 100.000 orang.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut insiden mematikan itu "tragedi besar", dan mengatakan bahwa seluruh bangsa Israel berdoa untuk para korban.

AP News mengabarkan Eli Beer, direktur layanan regu penyelamat Hatzalah, yang mengaku ngeri atas betapa padatnya kerumunan dalam festival tersebut. Padahal, tempat terjadinya acara hanya mampu menampung seperempat dari jumlah orang yang berkumpul.

"Hampir 40 orang meninggal dunia dalam tragedi ini," kata dia pada AP News.

Insidennya sendiri terjadi lepas tengah malam. Belum diketahui penyebab pasti situasi saling dorong itu. Video yang beredar di media sosial menunjukkan warga Yahudi Ortodoks berkumpul dalam kerumunan yang padat.

Seorang saksi mata bernama Dvir, 24 tahun, berkata pada kanal Army Radio bahwa "massa dipaksa berjalan ke satu sudut yang dan terciptalah arus massa." Awalnya, barisan pertama terjerembab, diikuti baris kedua karena dorongan dari massa di belakang mereka.

"Saya kira saya bakal mati," kata dia.

Zaki Heller, juru bicara regu penyelamat Magen David Adom, mengatakan 150 orang telah dilarikan ke rumah sakit. Puluhan warga kini dalam kondisi parah atau kritis.

Army Radio, berdasarkan informasi pejabat kesehatan, menyebut jumlah warga yang meninggal dunia mencapai 44 orang.

Angka tersebut menyamai jumlah kematian dalam kebakaran hutan di tahun 2010, yang dipercaya menjadi tragedi sipil paling mematikan dalam sejarah Israel.

Rekomendasi