Busur Darwin, Fenomena Alam di Galapagos, Runtuh Akibat Erosi

| 19 May 2021 12:05
Busur Darwin, Fenomena Alam di Galapagos, Runtuh Akibat Erosi
Darwin's Arch, atau Busur Darwin, fenomena batuan alam yang terbentuk di Kepulauan Galapagos, Ekuador, sebelum runtuh akibat erosi. (Foto: Wikimedia Commons)

ERA.id - Busur Darwin atau Darwin's Arch, formasi batuan alam terkenal di Kepulauan Galapagos yang terkenal di kalangan penyelam, fotografer dan turis kapal pesiar, telah runtuh akibat erosi, sebut pejabat lingkungan Ekuador, Selasa, (18/5/2021).

Foto-foto yang diunggah ke media sosial oleh Kementerian Lingkungan Ekuador menunjukkan puing-puing batu alam jatuh di laut, dengan dua tiang penyangga masih berdiri, demikian dilaporkan ANTARA.

"Kami melaporkan bahwa Busur Darwin yang ikonik runtuh," tulis kementerian di halaman Facebook.

"Kejadian ini akibat dari erosi alami. Busur Darwin terbuat dari batu alam yang di suatu masa pernah menjadi bagian dari Pulau Darwin, yang tidak dibuka untuk dikunjungi," sebut posting Facebook itu.

"Tempat ini dianggap salah satu lokasi menyelam terbaik di dunia ini, sekaligus tempat mengamati berbagai jenis hiu dan spesies lainnya."

Busur Darwin itu, dinamai menurut naturalis asal Inggris Charles Darwin, berdiri di ujung utara Kepulauan Galapagos, sebuah kepulauan vulkanik di Samudera Pasifik, 965 km barat Ekuador.

Dulunya merupakan bagian dari Pulau Darwin, kolom yang melengkung ini terkenal karena berbagai kehidupan bawah lautnya, termasuk gerombolan hiu martil.

Wisatawan tidak diperbolehkan menginjakkan kaki di pulau atau kolom batu itu.

Rekomendasi