ERA.id - Hanya dalam beberapa menit badai pasir yang menjulang seperti tembok setinggi 100 meter menyapu kota Dunhuang, kawasan tua dari jaman Jalur Sutera yang ada di wilayah China bagian barat laut.
Melansir sejumlah media, badai pasir ini terjadi Minggu, (25/7/2021) di kota yang berbatasan langsung dengan Gurun Gobi.
Media ABC menulis bahwa badai pasir menyebabkan langit berwarna kuning dan mengurangi jarak pandang hanya sebatas maksimal 5 meter di sejumlah area.
Petugas polisi lalu lintas langsung melakukan pengendalian lalu lintas di gerbang-gerbang tol dan meminta kendaraan yang terkungkung badai untuk segera meninggalkan jalur tol lalu berhenti di area istirahat.
Kanal TV China Central Television merilis video bagaimana badai pasir menghantam gedung-gedung di kota Dunhuang.
Hal ini terjadi beberapa bulan setelah badai debu serupa menghantam ibukota Beijing pada Mei lalu. Kala itu, 400 penerbangan keluar dari ibukota Baijing dibatalkan.
Badai pasir menjadi insiden yang kerap terjadi di Beijing karena posisinya yang dekat dengan Gurun Gobi. Selain itu, fenomena deforestasi dan erosi tanah di kawasan utara China turut memperburuk keadaan.
Pemerintah China dikabarkan telah menanam 'tembok hijau raksasa' dalam bentuk pepohonan untuk mencegah makin seringnya fenomena badai pasir seperti yang akhir-akhir ini terjadi.
Negeri Tirai Bambu itu juga telah mencoba membuat koridor udara untuk mengarahkan angin dan agar pasir dan polutan lainnya bisa lewat dengan lebih cepat.