ERA.id - Seratus satu bom dari masa Perang Dunia II ditemukan seorang pria di halaman belakang rumahnya di Honiara, ibu kota Kepulauan Solomon di Pasifik Selatan.
Berdasarkan laporan The Guardian, (19/5/2021), persenjataan aktif (unexploded ordinances, UXO) tersebut ditemukan sang pria saat sedang menggali lubang untuk septic tank di halaman rumahnya.
Akibat penemuan itu, tim gegana dari Royal Solomon Islands Police Force (RSIPF) dipanggil untuk memindahkan 101 proyektil daya ledak tinggi dengan kaliber 105mm itu dari lokasi pemukiman. Polisi mengatakan benda tersebut disimpan dengan aman, sementara upaya dilakukan untuk menjinakkan bom.
"Pakar penjinak bom Australia, Warrant Officer Ian Percy, tengah membantu pasukan kepolisian untuk menangani warisan Perang Dunia II yang berbahaya itu," tulis Lachlan Strahan, komisioner tinggi Australia untuk Kepulauan Solomon, via Twitter.
Pengawas bom, Clifford Tunuki, mengingatkan warga Kepulauan Solomon yang ingin membangun gedung di kawasan yang di dalamnya mungkin tersimpan bahan peledak, agar tanah milik mereka dicek lebih dahulu oleh perusahaan pendeteksi bahan peledak.
Temuan bom tersebut mengungkap warisan Perang Dunia II di kawasan Pasifik. Ribuan bom pernah dijatuhkan di pulau-pulau di Pasifik, termasuk Kepulauan Solomon, Papua Nugini, dan Palau. Banyak dari bom tersebut gagal meledak.
Depot amunisi juga pernah didirikan di pulau-pulau tersebut.
Pascaperang, sejumlah negara - termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan negara lainnya - seharusnya membereskan sisa-sisa amunisi tersebut, namun, tidak semuanya melakukan tugas itu, demikian sebut The Guardian.
Awal bulan ini, dua pria tewas akibat meledaknya sebuah bom era Perang Dunia II di kawasan rumah mereka di Honiara.
Tahun lalu, seorang pria asal Australia dan koleganya dari Inggris tewas ketika memetakan timbunan amunisi di Kepulauan Solomon. Sayangnya, mereka kala itu tewas oleh ledakan di kawasan pemukiman Honiara.