Militer Israel Waspadai Ricuh di Gaza Jelang Lanjutan Parade Hari Yerusalem

| 15 Jun 2021 12:05
Militer Israel Waspadai Ricuh di Gaza Jelang Lanjutan Parade Hari Yerusalem
Warga Israel membawa bendera nasional mereka saat parade Hari Yerusalem, 10 Mei 2021. (Foto: Nati Shohal/Flash90)

ERA.id - Rencana parade kaum ultranasionalis Israel yang melewati kawasan Kota Lama Yerusalem memaksa pasukan militer Israel untuk berjaga-jaga bila konflik kembali pecah di Jalur Gaza dan Tepi Barat, demikian dilaporkan media Times of Israel, (15/6/2021).

Pada Selasa, parade rencananya dijalankan sebagai lanjutan parade Hari Yerusalem, pada 10 Mei, yang harus berhenti akibat serangan roket oleh gerilyawan Hamas ke kota Yerusalem.

Warga Palestina mengancam akan melakukan kekerasan bila parade - yang mereka anggap punya maksud terselubung - itu tetap berjalan melewati beberapa bagian Kota Tua Yerusalem.

Hal ini bakal menjadi ujian pertama bagi pemerintahan baru Israel, sebut Times of Israel. Koalisi baru yang dipimpin oleh politisi Naftali Bennett yang disumpah pada Minggu lalu memang telah disetujui parlemen pada Senin.

"Situasi di wilayah Palestina sangat rentan, dan kami siap bila pertempuran terulang kembali," sebut Kepala Staf Militer (IDF) Aviv Kohavi, Senin malam, dikutip dari Times of Israel.

"Untuk IDF sendiri, apa yang dulu terjadi berbeda dengan apa yang akan terjadi," kata Aviv. Pernyataan ini mengacu pada tekadnya untuk bersikap lebih tegas terhadap gerilyawan Hamas  - yang oleh media Israel disebut sebagai 'kelompok teror' - yang kini menguasai jalur Gaza dan mengancam akan melancarkan serangan terbaru.

Times of Israel menyebut pihak militer telah menempatkan mesin penangkal misil Iron Dome di seluruh penjuru negeri, dan mengirim pasukan ke kawasan Tepi Barat.

Kepolisian Israel juga tengah siaga, dan mengirimkan 2.000 petugas kepolisian ke Yerusalem, demikian dilaporkan Times of Israel.

Rekomendasi