ERA.id - Kode asli pemrograman World Wide Web (WWW) alias internet, yang diciptakan oleh programmer Inggris Tim Berners-Lee, bakal dilelang sebagai aset digital non-fungible token (NFT) oleh rumah lelang Sotheby.
Dilansir dari Al Jazeera, (16/6/2021), NFT yang diotentifikasi melalui sistem blockchain Ethereum ini bisa ditawar mulai harga 1.000 dolar AS atau setara Rp14,25 juta.
Aset digital kode asli pemrograman 'dunia maya' ini dilelang sebagai bagian dari sesi lelang bertajuk 'This Changed Everything', dan sesinya akan berlangsung dari tanggal 23 Juni hingga 30 Juni, seperti diberitakan Al Jazeera.
NFT sendiri merupakan file digital yang mekanismenya terikat dengan teknologi blockchain, yaitu teknologi yang mengelola mata uang kripto seperti bitcoin dan Ethereum. Namun, berbeda dengan mata uang kripto, NFT bersifat otentik dan unik, dan ledger blockchain - semacam buku pencatatan transaksi kripto - memverifikasi siapa pemilik dari aset digital tersebut.
Al Jazeera mengutip Sotheby yang menyatakan bahwa NFT kode internet buatan Tim Berners-Lee terdiri dari empat file: file asli berisi kode asli yang internet; visualisasi atas kode tersebut (terdiri dari 10 ribu baris kode pemrograman); surat yang ditulis oleh Berners-Lee berisi kode program dan bagaimana ia membuatnya; serta poster digital berisi kode internet tersebut.
Tim Berners-Lee sendiri adalah seorang karyawan di pusat riset fisika Eropa CERN ketika ia mencetuskan ide tentang internet ini, yang kala itu masih ia beri nama 'Mesh'.
Dunia digital yang diciptakan Berners-Lee pada 1989 ini kemudian merevolusi bagaimana dunia menciptakan dan membagikan informasi. Dalam waktu satu dekade setelah World Wide Web aktif, sudah ada 1,7 miliar situs web di dunia, menghubungkan 4,6 miliar orang dari berbagai negara, seperti disebut Sotheby.
"Bagi saya, bagian terbaik dari web (internet) adalah semangat kolaborasinya," sebut Berners-Lee dalam pernyataan yang disertakan dalam rilis pers Sotheby.
"Meski saya tidak membuat prediksi tentang masa depan, saya berharap penggunaan, ilmu, dan potensi dari internet bisa tetap terbuka bagi kita semua agar kita bisa berinovasi, mencipta, dan menginisiasi transformasi teknologi berikutnya yang bahkan belum bisa bayangkan," kata dia.