ERA.id - Sebanyak 64,35 juta liter air comberan dibuang ke pantai Santa Monica Bay di California, Amerika Serikat, pada Minggu, (12/7/2021) malam hingga Senin dini hari. Namun, respons otoritas sanitasi setempat begitu lambat hingga publik baru mengetahuinya sekitar enam belas jam kemudian.
Masalah ini bermula dari fasilitas penjernihan limbah Hyperion Water Reclamation Plant yang ada di Playa del Rey, sebuah kawasan di Los Angeles. Berdasarkan laporan The Guardian, pada Minggu siang pihak pengelola limbah mendapati puing-puing - mencakup sisa pembangunan hingga minyak pelumas - "dalam jumlah yang tidak normal" di dalam saluran penjernihan.
Tak mampu memproses benda-benda tersebut, sistem limbah Hyperion pun macet. Banjir limbah sempat terjadi di fasilitas tersebut, sebut Elena Stern, direktur informasi publik di kantor pekerjaan umum setempat, dikutip The Guardian.
"Agar seluruh saluran tidak macet total, yang mana bakal menjadi bencana, kami harus membuang sejumlah limbah yang belum dijernihkan untuk melegakan saluran dan sistem kami," sebut Stern.
Proses pembuangan limbah dimulai pukul 19.30 waktu setempat dan selesai pukul 4.30, Senin pagi. Total 'air comberan' yang dibuang adalah 64,35 juta liter air limbah, atau setara 6% dari limbah harian Hyperion.
Kantor kesehatan publik setempat sempat merilis peringatan via Twitter, pukul 17.30 pada Minggu, yang menyatakan pantai El Segundo dan Dockweiler di Los Angeles ditutup karena ada pembuangan limbah.
Otoritas menyatakan telah menyebar rilis pers pada Minggu, jam 17.15. Departemen tersebut juga mengatakan para pekerja mulai memasang rambu peringatan di pantai pada Senin, jam 11 pagi.
Namun, seorang kapten di pemadam kebakaran setempat mengaku baru menyadari bahwa pantai ditutup pada pukul 12 siang, Senin, atau enam belas jam sejak limbah kotor mulai dibuang ke pantai.
Tak heran, jeda antara mulainya pembuangan limbah dengan sosialisasi yang luas ke publik mengundang kritik.
"Apa yang terjadi di lepas pantai Dockweiler sangat tidak bertanggung jawab, tidak bisa diteirma, dan berbahaya," sebut Janice Hahn, pengawas pemerintahan, via Twitter.
"Hyperion Plant tidak hanya membuang 64,35 juta air limbah ke lautan, tapi masyarakat baru tahun tentang informasi ini berjam-jam kemudian," sebutnya.
Aktivis lingkungan hidup dan kepala organisasi Heal the Bay, Shelley Luce, menyebut otoritas terlalu lambat bertindak. "Protokolnya sudah meminta pantai langsung ditutup ketika ada buangan limbah, namun, hal ini perlu waktu selama berjam-jam."
Otoritas menyebut pengecekan pencemaran air di dua pantai selama dua hari terakhir menunjukkan air dalam taraf aman. Namun, otoritas kesehatan belum menentukan kapan kedua pantai bakal dibuka untuk umum.