Pemilik Brand Marlboro Minta Rokok Dilarang Dijual Sepuluh Tahun Lagi

| 27 Jul 2021 13:15
Pemilik Brand Marlboro Minta Rokok Dilarang Dijual Sepuluh Tahun Lagi
Ilustrasi rokok tembakau Marlboro. (Foto: The Ian/Unsplash)

ERA.id - Direktur utama perusahaan bisnis tembakau Philip Morris International mendesak pemerintah Inggris melarang penjualan rokok dalam waktu satu dekade ke depan. Bila terjadi, aturan ini juga akan berdampak pada merek rokok mereka, Marlboro.

Melansir The Guardian, (25/7/2021), Jacek Olczak mengatakan perusahaannya berharap "dunia bisa terbebas dari rokok... dan sesungguhnya, makin cepat hal ini terjadi, makin baik bagi siapapun." Kata dia, rokok perlu dianggap sebagai mobil berbahan bakar minyak, yang penjualannya bakal dilarang per tahun 2030.

Sikap tegas pemerintah bakal membantu para perokok meninggalkan rokok tembakau, sebut Olczak.

"Beri mereka alternatif selain rokok. Dengan regulasi dan informasi yang tepat, hal tersebut bisa dicapai di sejumlah negara 10 tahun dari sekarang. Anda akan bisa mengatasi masalah ini untuk selamanya," ungkapnya.

Philip Morris International (PMI) baru-baru ini berharap sebagian pemasukan mereka akan datang dari produk non-rokok menyusul transformasi bisnis mereka dari bisnis tembakau ke arah "perusahaan jasa kesehatan". Sementara itu, petinggi perusahaan mencanangkan misi baru untuk "membebaskan dunia dari asap rokok" dengan mengurangi produksi rokok.

Meski begitu, Philip Morris International kini justru dikritik bersikap munafik oleh sejumlah aktivis anti-rokok, terkait upaya mereka mengambil alih perusahaan farmasi Vectura dengan nilai transaksi sebesar Rp20 triliun. Vectura diketahui sebagai produsen inhaler asma.

Para aktivis menduga brand rokok ingin memposisikan diri sebagai solusi membebaskan dunia dari asap rokok padahal bisnis mereka masih agresif menjual rokok.

Kebiasaan merokok sendiri, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, membunuh 8 juta orang per tahun, termasuk di antaranya adalah para perokok pasif.

Merek-merek produsen rokok kini beranjak menuju produk rokok alternatif seperti vape dan e-sigaret. PMI sendiri menawarkan IQOS, yaitu alat sigaret yang menghangatkan tembakau tanpa menghasilkan asap dan tar yang bisa memicu tumbuhnya kanker.

Rekomendasi