Setelah Wuhan, Kota Nanjing Kini Jadi Pusat Wabah Covid-19 Terburuk di China

| 31 Jul 2021 09:44
Setelah Wuhan, Kota Nanjing Kini Jadi Pusat Wabah Covid-19 Terburuk di China
Seorang anak di Nanjing melakukan tes usap Covid-19. (Foto: Sixth Tone)

ERA.id - Wabah Covid-19 yang semula muncul di kota Nanjing, China, kini telah menyebar ke lima provinsi dan juga ibu kota Beijing. Media pemerintah China menyebut wabah kali ini yang paling meluas setelah wabah Wuhan.

Melansir BBC, (31/7/2021), hampir 200 orang telah terinfeksi virus corona sejak kasus pertama terdeteksi di bandara Nanjing, 20 Juli lalu.

Pejabat setempat kini sibuk melakukan tes penelusuran kontak erat ke 9,3 juta penduduk kota, tak terkecuali para pelancong. Di sisi lain, publik mengritik kemunculan wabah sebagai "kegagalan" pencegahan dini.

Pemerintah setempat menyebut Covid-19 varian Delta menjadi penyebab adanya wabah terkini. Mereka menduga wabah meluas cukup cepat karena situasi bandara yang cukup ramai kala itu, melansir BBC.

Postingan di media sosial menunjukkan suasana antrean warga yang cukup panjang. Otoritas mendesak warga untuk memakai masker dan berdiri dengan jarak 1 meter untuk mencegah saling ngobrol terlalu dekat dalam antrean.

Ding Jie, pejabat kesehatan Nanjing, menyampaikan bahwa sejumlah kasus terhubung ke beberapa petugas kebersihan yang bekerja dalam penerbangan dari Rusia yang tiba di Nanjing pada 10 Juli.

Para petugas ini tidak melakukan protokol kesehatan dengan ketat, sebut Xinhua News.

Hasil tes menunjukkan infeksi kini telah menyebar hingga ke 13 kota termasuk Chengdu dan ibu kota Beijing. Namun, pakar meyakini, melansir Global Times, bahwa saat ini wabah masih dalam fase awal dan bisa mudah dikendalikan.

Pejabat Nanjing mengatakan tujuh orang yang terinfeksi kini dalam kondisi kritis.

Media sosial ikut ramai terkait bahwa vaksin Covid-19 buatan China tidak terlalu efektif dalam meredam infeksi varian Delta. Meski begitu, belum ada informasi resmi terkait status vaksinasi para warga yang terinfeksi.

Rekomendasi