Wabah Kolera Tewaskan 12 Orang di Niger, Hujan Lebat Memperburuk Situasi

| 10 Aug 2021 10:33
Wabah Kolera Tewaskan 12 Orang di Niger, Hujan Lebat Memperburuk Situasi
Arsip: Situasi warga yang tinggal di perkampungan di tengah wabah kolera di kota Ayorou, Niger, Juli 2012. (Foto: EU Civil Protection and Humanitarian Aid/Flickr)

ERA.id - Wabah kolera di Niger selatan telah menewaskan 12 orang dan menginfeksi 201 orang lainnya di tiga wilayah, kata menteri kesehatan negara itu, Senin (9/8/2021).

Hujan lebat diduga telah mendorong penyebaran kolera secara lebih luas di Niger, melansir ANTARA. Negara tetangga selatan Niger, Nigeria, juga menghadapi wabah kolera yang telah menewaskan sedikitnya 653 orang sejak Maret. Wabah kolera di Nigeria terjadi di 22 dari 36 negara bagiannya.

Otoritas kesehatan di Niger meyakini wabah kolera di kedua negara itu saling berhubungan.

"Sebagian besar kasus terkait dengan epidemi yang telah berkecamuk selama beberapa bulan di wilayah lintas batas negara tetangga di mana ada percampuran populasi lintas batas yang signifikan," kata menteri kesehatan Niger, Idi Illiassou Mainassara, dalam sebuah pernyataan, melansir ANTARA.

Melansir situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kolera adalah penyakit diare akut akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae. Infeksi kolera bisa bersifat fatal dalam hitungan jam bila tidak segera tertangani. Ilmuwan memperkirakan tiap tahun ada 1,3 hingga 4 juta kasus kolera. Sementara itu, 21 ribu hingga 143 ribu kematian di dunia disebabkan oleh penyakit ini.

Penyediaan air bersih dan sanitasi yang baik disebut sangat penting dalam mencegah dan mengontrol penularan kolera dan penyakit lain yang penularannya melalui air.

Wabah kolera sebelumnya di Niger terjadi di wilayah yang sama pada 2018, kata Mainassara.

Area perbatasan antara Niger dengan Nigeria adalah titik utama penyebaran wabah kolera. Populasi daerah itu sering bergerak bebas antara kedua negara dengan pembatasan minimal, ujar Mainassara.

Rekomendasi