ERA.id - Di tengah upaya Badan Penerbangan Federal (FAA) AS mengontrol perilaku buruk penumpang pesawat, sebuah memo dari maskapai United Airlines mengundang perhatian karena melarang kru kabin memplester penumpang yang berkelakuan buruk.
Melansir New York Times, (20/8/2021), memo tersebut ditulis oleh John Slater, wakil presiden urusan layanan kabin United Airlines.
Awalnya, ia berbicara tentang prosesrekrutmen kru kabin, lalu melanjutkan dengan berterima kasih pada para pramugari karena telah ramah kepada para penupmang. Lalu, muncul permintaan berikut.
"Tolong ingat bahwa ada benda-benda khusus di dalam pesawat yang bisa digunakan dalam situasi sulit dan cara-cara alternatif seperti plester sebaiknya tidak pernah digunakan," tulisnya.
Hal ini seperti mau mengacu pada insiden penumpang agresif yang diplester ke kursinya oleh kru kabin Frontier Airlines, yang videonya muncul bulan lalu, melansir New York Times.
Memo tersebut, yang dikirim ke karyawan United pada Jumat lalu, dan viral di media sosial dalam 24 jam terakhir, menjadi olok-olok netizen. Namun, juga mengisyaratkan betapa buruknya perlakuan sejumlah penumpang pesawat AS di masa pandemi ini.
Pada Kamis, (19/8/2021), saja FAA telah memberikan denda senilai total 530 ribu dolar AS atau Rp7,6 miliar kepada 34 penumpang yang "tak mau diatur" yang dituduh melakukan perbuatan seperti memukul pramugari, menolak memakai masker, hingga berbaring di lorong antar kursi.
Maskapai American Airlines, mengingat perilaku buruk yang kerap dipicu minuman tertentu, bahkan melarang penyediaan minuma alkohol di dalam pesawat hingga 18 Januari 2022, melansir New York Times.
"Kami melakukan segalanya untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi kru dan pelanggan kami di dalam pesawat," sebut American Airlines dalam memo kepada para pramugari, terkait pelarangan penyediaan alkohol tersebut.
Juru bicara Asosiasi Pramugari AS, Taylor Garland, tidak heran bila memo mengenai 'memplester' penumpang itu viral. Namun, United Airlines sendiri sudah menghapus penggunaan 'restraint tape' - sejenis plester untuk mengikat suatu objek - sejak 2014. Jadi, kurang dimengerti kenapa maskapai tersebut membuat acuan terkait urusan plester itu.
Garland sendiri menduga bahwa memo United Airlines sekadar gimmick humas dari maskapai tersebut.