ERA.id - Amerika Serikat mengumumkan telah menjalankan serangan drone terhadap seorang anggota kelompok jihadis ISIS-K yang jadi "perencana" bom bunuh diri di bandara Kabul, yang menewaskan sedikitnya 175 orang dan 13 tentara AS.
Melansir Al Jazeera, Sabtu, (28/8/2021), serangan drone nirawak dilakukan di kawasan timur Afghanistan.
"Drone tanpa awak diluncurkan di Provinsi Nangarhar, Afghanistan. Indikasi awal menunjukkan kami berhasil membunuh target," sebut Kapten Bill Urban dari US Central Command, melalui pernyataan yang dikutip Al Jazeera.
Tidak ada korban jiwa dari pihak warga sipil, sebut Kapten Bill dalam pernyataannya.
Ini merupakan serangan drone pertama AS sejak dua bom bunuh diri meledak, Kamis, (26/8/2021), di ibu kota Kabul. Satu bom meledak di luar perimeter Bandara Internasional Hamid Karzai, sementara satu lagi meledak di dekat Baron Hotel, akomodasi tempat sejumlah warga Afghanistan, Inggris, dan AS biasa berkumpul sebelum melakukan evakuasi via bandara Kabul.
Serangan pada Kamis itu dilakukan oleh afiliasi ISIS di Afghanistan, yaitu Islamic State in Khorasan Province, atau biasa disebut media sebagai kelompok ISIS-K.
Berita dari Pusat Komando AS juga diumumkan ketika militer negara tersebut, Sabtu, berupaya mengevakuasi warga Afghanistan yang ingin melarikan diri dari rezim Taliban yang telah mengambil alih pemerintahan.
Kedubes AS di Kabul telah mewanti-wanti warga Amerika yang berada di Afghanistan untuk langsung meninggalkan area gerbang bandara Hamid Karzai karena adanya ancaman serangan berikutnya.
Pada Jumat, Juru bicara Pentagon John Kirby menyatakan bahwa AS yakin masih ada ancaman yang mengintai bandara di Kabul tersebut, melansir Al Jazeera.