ERA.id - Seorang guru di sebuah sekolah dasar di California, Amerika Serikat, menularkan Covid-19 kepada setengah murid kelasnya, demikian disebutkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Para peneliti CDC, dilansir dari The Guardian, (30/8/2021), menyebut bahwa guru tersebut pada pertengahan Mei memaksa diri masuk sekolah selama dua hari meski menunjukkan gejala Covid-19. Laporan menunjukkan bahwa ia, tanpa memakai masker, membaca lantang kepada para muridnya, meski ada aturan pewajiban memakai masker di sekolah.
Guru tersebut merupakan satu dari dua staf sekolah yang belum divaksin.
Sebagai akibatnya, sebagian dari murid di kelasnya terinfeksi Covid-19 varian Delta, lalu ada enam siswa SD dan delapan anggota keluarga para murid yang terinfeksi. Dari diagram posisi duduk siswa di kelas sang guru, diketahui bahwa murid yang duduk paling dekat dengan guru tersebut lebih berisiko tertular infeksi corona.
Total, ada 26 orang yang tertular Covid-19 varian Delta dari klaster SD tersebut.
Laporan CDC menunjukkan bahwa vaksinasi, masker, dan aturan pencegahan lainnya sangat penting guna mencegah penyebaran infeksi corona.
"Bukti penelitian terus menunjukkan bahwa strategi pencegahan berlapis - seperti vaksinasi bagi anak-anak dan warga dewasa, masker bagi murid, guru, staf, dan pengunjung, sistem ventilasi, pembagian masa belajar, pembatasan fisik dan uji skrining - mampu mencegah persebaran Covid-19 di sekolah," sebut Dr Rochelle Walensky, direktur CDC, dalam sebuah konferensi pers, Jumat.
Tom Frieden, mantan kepala CDC AS, berkata, "Varian Delta sangat mudah menular, dan kita perlu memperketat kebiasaan kita agar para murid sekolah bisa tetap aman."
"Itu artinya, seluruh guru, staf, dan murid yang sudah diizinkan perlu divaksinasi, dan semua orang perlu memakai masker. Proteksi berlapis sangatlah penting."